Jakarta – Tahun 2018 ini PT Angkasa Pura (AP) II menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10%. Target pendapatan tersebut berdasarkan kenaikan trafik penumpang pesawat dari tahun ke tahun di sejumlah bandara yang berada di bawah pengelolaan PT AP II.
Menurut Yado Yarismano, Public Relation Manager Angkasa Pura II, tahun ini AP II mempunyai sejumlah program untuk meningkatkan kapasitas dan fasilitas bandara AP II. Misalnya pembangunan Terminal 4 Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang hingga kini masih berada pada tahap desain dasar. “Program ini paralel dilaksanakan dengan rencana revitalisasi Terminal 1 dan Terminal 2,” kata Yado, Kamis (18/1), seperti dilansir Kontan.
Sementara itu, Direktur Utama PT AP II Muhammad Awaluddin mengatakan jika tahun ini pihaknya akan fokus untuk mengembangkan layanan di 14 bandara yang berada di bawah pengelolaannya. “Pertumbuhan pendapatan pada tahun 2018 didorong terutama dari melonjaknya porsi pendapatan dari jasa komersial (non aero) menjadi sekitar 45 persen, dari sebelumnya kurang dari 40 persen. Tahun 2018, kami juga akan mengoperasikan Bandara Internasional Kertajati, Jawa Barat, mengelola Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya dan Bandara Notohadinegoro, Jember,” paparnya.
Pada 2018 AP II akan lebih giat meningkatkan bisnis di sektor aero dan non aero lewat program Airport Growth Faster sejak 2017 dengan melaksanakan digitalisasi infrastruktur bandara. “Kami konsisten mengembangkan fasilitas layanan di seluruh bandara AP II, sehingga mampu mencapai target jumlah penumpang pada tahun 2018 menembus 108 juta penumpang, meningkat dari realisasi tahun 2017 sekitar 100 juta penumpang,” kata Awaluddin.
Demi mengejar target-target 2018, PT AP II mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) untuk investasi sekitar Rp 18,7 triliun, termasuk Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 3,5 triliun. “Alokasi investasi terbesar untuk pengembangan usaha dan pengembangan bandara baru,” katanya.
Target pertumbuhan pendapatan sebesar 10% mencakup sisi anorganik di sektor kargo, properti maupun bisnis lain lewat anak usahanya. Target komposisi pendapatan antara aero dan non aero untuk tahun 2018 ini masing-masing sebesar 60% dan 40%.