Jakarta – Sebelumnya PT Angkasa Pura (AP) II mengungkapkan rencana untuk menambah landasan pacu (runway) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Penambahan runway ini dikatakan mendesak karena kondisi Bandara Soetta dari hari ke hari sudah semakin padat. Pembangunan runway 3 di Bandara Soetta rencananya dimulai pada akhir kuartal I 2018 atau sekitar Maret 2018 dan ditarget rampung 18 bulan kemudian.
Direktur Utama PT AP II, Muhammad Awaluddin – www.angkasapura2.co.id
Belum lama ini PT AP II mengucurkan dana sekitar Rp 71 miliar untuk ganti rugi lahan warga yang terdampak pembangunan runway 3 Bandara Soetta. Nilai tersebut meliputi ganti kerugian lahan warga Desa Rawa Rengas seluas 11.487 meter persegi dan warga Desa Rawa Burung seluas 35.467 meter persegi.
Menurut Ketua Tim Pembebasan Tanah Bandara Soetta, Bambang Sunarso, jumlah pemilik lahan yang diundang untuk menerima ganti rugi berjumlah 79 pemilik, akan tetapi 1 di antaranya berhalangan untuk hadir. “Hari ini kami bayarkan ganti kerugian kurang lebih Rp 71 milyar kepada 78 pemilik. Seharusnya hari ini kami mengundang 79 pemilik. Namun 1 diantaranya gagal dibayarkan karena yang bersangkutan tidak hadir,” ungkap Bambang di Gedung Kosami, Bandara Soetta, Tangerang, Kamis (25/1), seperti dilansir Tangerang Online.
PT AP II sendiri mempersiapkan uang senilai Rp 4 triliun yang dialokasikan sebagai biaya ganti rugi perluasan lahan yang terdampak pembangunan runway 3 Bandara Soetta. Uang tersebut diperoleh dari Penyertaan Modal Negara (PMN) pada tahun 2015 dan 2016 lalu. Hingga 12 Januari 2018, PT AP II dilaporkan telah membayar ganti rugi lahan warga yang terdampak pembangunan runway 3 Bandara Soetta sebesar Rp 515 miliar.
Sementara itu, Direktur utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan bahwa pengadaan runway 3 yang mempunyai panjang 3.000 meter dan lebar 60 meter ini memiliki nilai investasi sebesar Rp 1,8 triliun. Lokasi runway 3 yang kini masih dalam proses akuisisi lahan tersebut berada 500 meter dari runway 2. Dibangunnya runway 3 diharapkan bisa meningkatkan pergerakan pesawat di Bandara Soetta dari yang sebelumnya 80 penerbangan per jam menjadi 114 penerbangan per jam.