Jakarta – PT Angkasa Pura (AP) II terus mengembangkan layanan dan fasilitas di sejumlah bandara yang berada di bawah naungannya ke arah digital. Perubahan mekanisme pengelolaan bandara ke arah digital ini akan diterapkan di 13 bandara naungan PT AP II dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjadi pilot project atau percontohan.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin – www.tribunnews.com
Setelah layanan check-in mandiri, kini PT AP II juga akan mengembangkan airport e-payment system yang merupakan layanan pembayaran non-tunai di lebih dari 800 tenant yang ada di bandara-bandara naungan AP II. Layanan ini sendiri termasuk dalam konsep Smart Aiport yang digagas oleh AP II.
“Kami kerja sama dengan pihak ketiga, seperti saat ini dengan Telkomsel melalui TCash, lalu ke depan Go-Pay, dan akan menyusul beberapa merek lainnya,” ujar Direktur Utama PT AP II Muhammad Awaluddin, Rabu (8/11) seperti dilansir Kompas.
“Digitalisasi yang memang baru tumbuh kami targetkan pendapatan dapat mencapai Rp 35 miliar pada 2018, namun akan memiliki prospek sangat baik ke depannya dalam mendukung pendapatan perusahaan,” imbuh Awaluddin.
Tak hanya airport e-payment system, ke depannya juga akan dikembangkan e-boarding pass. Sistem e-boarding pass awalnya diterapkan oleh maskapai nasional Garuda Indonesia. Dengan adanya sistem tersebut, calon penumpang tak perlu lagi mencetak kertas boarding pass di konter check in. “Pemilik tiket Garuda Indonesia bisa mendapatkan e-boarding pass di smartphone melalui aplikasi Indonesia Airports yang dikelola oleh AP II,” ujar Awaluddin.
Lebih lanjut Awaluddin meyakini bahwa bisnis digital bisa berkembang pesat usai melalui sejumlah pertimbangan, baik dari pertumbuhan pasar, kemampuan perusahaan, dan keunggulan industri. “Kami melakukan analisis, AP II memiliki peluang besar untuk meraih pendapatan dari bisnis baru yaitu Airport e-payment, Airport Big Data, dan Airport e-commerce,” bebernya.
Selain menerapkan digitalisasi dalam bangunan terminal, AP II juga menerapkan digitalisasi untuk layanan transportasi berbasis aplikasi, yakni fitur GrabNow di Grab. Beberapa proses digitalisasi yang ada di Bandara Soetta pun telah diterapkan di Bandara Silangit, Sumatra Utara, misalnya saja seperti fasilitas pembelanjaan di tenant komersial, bus ticketing vending machine, tourism information kiosk, smart baggage, self check-in kiosk, airport bus schedule display, dan banyak lagi.
Dalam waktu dekat ini AP II juga akan merambah bisnis Big Data lewat kerjasama dengan mitra usaha. Big Data akan memanfaatkan besarnya potensi pergerakan penumpang yang mencapai 100 juta orang tahun 2017 ini menjadi lebih bernilai dan menciptakan lini bisnis baru.