Tangerang – Setelah terjadinya bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta, Rabu (24/5) malam lalu, PT Angkasa Pura (AP) II berupaya untuk memperketat keamanan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Fokus pengamanan dilakukan di sejumlah tempat terbuka dan check point penumpang dari dan menuju ke pesawat.
area terdampak ledakan bom halte bus TransJakarta di Terminal Kampung Melayu, Jakarta – metro.tempo.co
“Kami telah perintahkan jajaran untuk lebih intensif lagi melakukan pengawasan keamanan di seluruh area bandara, salah satunya dengan meningkatkan frekuensi patroli,” ujar Tommy Hadi, Aviation Security, Rescue, and Fire Fighting Senior Manager Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (25/5) pagi.
Di samping itu, petugas keamanan bandara juga sudah berkoordinasi dengan posko, jajaran Avsec maupun non Avsec, serta personel TNI untuk meningkatkan pengawasan keamanan Bandara Soetta. Selain patroli, pihak Avsec juga akan memantau area rawan melalui CCTV secara lebih intensif. Bahkan nantinya akan dilakukan random checking pada setiap orang atau kendaraan di wilayah Bandara Soetta yang dianggap mencurigakan.
Lebih lanjut Tommy menjelaskan jika pengamanan dilakukan melalui pemberdayaan fungsi Pam BKO, menyisir area-area rawan, memperketat pemeriksaan orang/barang/kendaraan melalui access control point, memperketat pemeriksaan kendaraan menuju terminal, serta meningkatkan persentase random check maupun manual check.
Sebelumnya terjadi ledakan di sisi timur halte Transjakarta di Kampung Melayu pada Rabu (24/5) lalu sekitar pukul 21.00 WIB. Ledakan tersebut berlangsung sebanyak 2 kali, yang pertama terjadi di dekat toilet, dan yang kedua berlangsung di depan pintu jalur Transjakarta.
Menurut Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Syafruddin, bom meledak saat polisi sedang mengamankan pawai warga. Sementara itu sang pelaku sendiri diduga telah tewas. Korban dalam peristiwa ledakan tersebut berjumlah 15 orang dan 5 di antaranya merupakan anggota Polri. Tiga dari 15 korban dilaporkan meninggal dunia, antara lain 1 polisi, 1 warga sipil, dan 1 orang yang diduga pelaku.