Jakarta – Perusahaan ekspedisi PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) sedang membangun gudang sortir robotic pertama seluas 40.000 meter persegi sebagai hub baru di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Investasi tersebut diharapkan dapat menjadi wujud efisiensi dalam menurunkan ongkos logistik.
Menurut VP Marketing JNE Eri Palgunadi, berdasarkan data total distribusi yang dilakukan, sekitar 40% paket yang beredar hanya di wilayah Jabodetabek dan Pulau Jawa. Oleh sebab itu, penting untuk memperbaiki masalah bottleneck (leher botol) di Jabodetabek dan Jawa bersama dengan hub besar lainnya supaya saling terkoneksi dengan pembeli dan penjual. “Kita bisa menurunkan 24 persen ongkos logistik,” jelas Eri, Rabu (7/7), seperti dilansir Bisnis.
Sedangkan selama pandemi Covid-19 di tahun kedua ini, Eri menilai daya beli masyarakat Indonesia sudah jauh lebih baik dibanding pada masa awal pandemi tahun sebelumnya. Mega hub JNE sendiri berlokasi sangat strategis lantaran ada di dekat Bandara Soetta, sehingga diharapkan bisa mempercepat proses mobilitas paket kiriman pelanggan.
Mega hub tersebut akan mempunyai kapasitas untuk menangani sekitar 30 juta paket per bulan atau kurang lebih 1 juta paket per hari, yang berarti mencapai 48 ribu paket per jam. Dengan kapasitas tersebut, JNE memastikan siap untuk menangani lebih banyak lagi paket kiriman pelanggan dan mendistribusikannya sampai ke seluruh Indonesia maupun 250 negara di semua benua.
Sebelumnya, Presiden Direktur JNE M. Feriadi mengungkapkan bahwa pembangunan gudang raksasa tersebut adalah langkah strategis dan wujud komitmen JNE agar dapat memberi pelayanan maksimal terhadap pelanggan. “Setelah topping off, proses pembangunan Mega Hub ini akan berlangsung dengan lancar dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan,” terang Feri.
Sejak tahun 2010 dengan munculnya e-commerce di Indonesia, pertumbuhan bisnis JNE yang bergerak di bidang kurir ekspres bisa mencapai 30-40% per tahun. Bahkan selama beberapa waktu belakangan, jumlah kiriman yang ditangani JNE mencapai rata-rata 19 juta paket per bulan, bahkan bisa meningkat lebih dari 20 juta paket saat bulan Ramadan dan Idul Fitri, momen Harbolnas, atau momen-momen lainnya.