Jakarta – PT Angkasa Pura (AP) II berupaya untuk memaksimalkan penggunaan transportasi publik untuk sarana utama yang dapat memobilisasi perpindahan masyarakat dari dan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Seiring dengan itu pula AP II pun mendukung perbaikan transportasi umum ke level berikutnya, yaitu dengan mendorong pemakaian kendaraan bertenaga listrik atau electric vehicle (EV).

Forum Perhubungan bertajuk “Perpres Mobil Listrik Terbit: What’s Next?” yang digelar di Jakarta – wartakota.tribunnews.com
Menurut Presiden Direktur AP II Muhammad Awaluddin, porsi pemakaian transportasi publik dari dan ke Bandara Soetta pun masih bisa ditingkatkan lebih lanjut. “Jumlah penumpang pesawat di Soekarno-Hatta setiap hari rata-rata 200.000 orang dan pekerja sekitar 50.000 orang. Dari jumlah itu, yang memanfaatkan transportasi publik baru 40% dan sisanya 60% masih menggunakan kendaraan pribadi,” jelas Awaluddin, Jumat (30/8), seperti dilansir Sindonews.
“Angkasa Pura II sebagai penyedia layanan di bandara ingin bekerja sama dengan para operator transportasi publik agar semakin banyak yang memanfaatkan angkutan massal untuk menuju ke Soekarno-Hatta atau sebaliknya,” sambung Awaluddin. Selain itu, AP II pun berupaya untuk mendukung pengembangan moda transportasi ke arah pemakaian kendaraan bermotor listrik untuk mewujudkan konsep bandara berbasis lingkungan atau eco airport.
Di samping itu, AP II pun sedang mengembangkan inovasi dengan memperhatikan 3 hal yang meliputi sumber daya manusia (SDM), proses bisnis, dan pemanfaatan teknologi dalam memajukan transportasi publik di Bandara Soetta. “Dari sisi SDM, operator bandara tidak memiliki kompetensi terkait dengan kendaraan listrik, karena itu membutuhkan kerja sama dengan pihak lain untuk melakukan pengembangan dan penelitian,” ujarnya.
Hingga kini jumlah transportasi publik menurut Awaluddin sebenarnya sudah cukup memadai. Setidaknya ada 7 operator taksi reguler yang mengoperasikan 5.000 unit dan 2 operator taksi eksekutif yang mempunyai 860 unit armada. Sedangkan untuk angkutan bus ada 7 perusahaan otobus dengan jumlah keseluruhan 423 unit armada dan 6 perusahaan travel minibus dengan 93 unit armada.
“Apabila ada operator transportasi publik yang ingin membuka layanan baru di Soekarno-Hatta kami akan sangat menerima, seperti misalnya Transjakarta yang dalam waktu dekat akan membuka layanan dari Pantai Indah Kapuk ke Soekarno-Hatta,” bebernya.
Apabila penggunaan kendaraan bertenaga elektrik di Bandara Soetta sudah optimal, maka untuk selanjutnya AP II akan mengembangkan kendaraan tanpa awak atau autonomous vehicle yang menunjang operasional di dalam bandara.