Jakarta – Maskapai berbiaya hemat atau low cost carrier (LCC) Citilink Indonesia akhirnya resmi membuka rute penerbangan internasional yang ke-6, yakni Jakarta-Kuala Lumpur, Malaysia pergi pulang (PP). Penerbangan perdana ini dilakukan pada Selasa (26/2) lalu di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
“Pembukaan rute ini merupakan bukti komitmen serta keseriusan Citilink Indonesia dalam upaya melebarkan sayapnya di level internasional. Ini akan memperkuat posisi sebagai maskapai berbiaya hemat terkemuka di dunia,” kata VP Corporate Secretary & CSR Citilink Indonesia Resty Kusandarina, Selasa (26/2), seperti dilansir Kompas.
Penerbangan Jakarta-Kuala Lumpur ini dilayani sebanyak 4 kali dalam seminggu, yakni setiap hari Senin, Selasa, Jumat, dan Sabtu menggunakan pesawat bernomor penerbangan QG 528 dari Terminal 3 Bandara Soetta. Pesawat Citilink diberangkatkan dari Bandara Soetta pada pukul 11.00 WIB dan dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA 1) jam 14.20 waktu setempat.
Sedangkan untuk rute sebaliknya, dari Kuala Lumpur ke Jakarta akan menggunakan pesawat bernomor penerbangan QG 529 yang berangkat dari KLIA 1 pukul 15.20 waktu setempat, kemudian mendarat di Bandara Soetta pukul 16.30 WIB.
Resty mengaku optimis jika Citilink Indonesia bisa mencapai target load factor atau keterisian kursi mencapai 75% pada rute Jakarta-Kuala Lumpur tersebut. Apalagi karena rute Jakarta-Kuala Lumpur PP dinilai sebagai rute prospektif yang menghubungkan ibu kota dari 2 negara. “Adapun tiket penerbangan Jakarta-Kuala Lumpur bisa didapatkan di seluruh saluran penjualan tiket Citilink Indonesia, termasuk melalui mobile apps,” beber Resty.
Rute Jakarta-Kuala Lumpur adalah rute internasional Citilink Indonesia ke-6 setelah sebelumnya membuka rute penerbangan Denpasar-Dili, Jakarta-Penang, Surabaya-Penang, Banyuwangi-Kuala Lumpur dan Surabaya-Kuala Lumpur.
Berdasarkan data dari OAG, salah satu situs penyedia data penerbangan, tahun 208 lalu penerbangan Jakarta-Kuala Lumpur adalah rute tersibuk ke-5 di dunia dengan jumlah frekuensi penerbangan mencapai 19.849 penerbangan.