JAKARTA – PT Railink, selaku operator kereta Bandara Internasional Soekarno-Hatta, terus melakukan upaya untuk meningkatkan jumlah penumpang. Pada pertengahan bulan Maret 2019 mendatang, KA Bandara Soekarno-Hatta diproyeksikan sudah dapat terhubung dengan Stasiun Manggarai, sehingga diharapkan bisa menaikkan animo masyarakat untuk bepergian dengan transportasi tersebut.

Kereta Bandara Soekarno-Hatta – tempo.co
“Setidaknya, dengan buka akses ini, ada peningkatan walaupun tidak sampai 50 persen, karena nanti yang dari Bogor bisa naik KA Bandara dari Stasiun Manggarai,” ujar Direktur Utama PT Railink, Heru Kuswanto. “Dari segi frekuensi, tidak ada perubahan, namun dari sisi layanan membuka satu akses karena Stasiun Manggarai adalah hub stasiun di Jabodetabek.”
Heru menambahkan, nantinya akan ada integrasi dengan kereta rel listrik (KRL). Kemudian, pada bulan Mei mendatang, integrasi dengan KRL dan bus TransJakarta, sedangkan integrasi KRL, bus TransJakarta, dan kereta jarak jauh akan dilakukan pada bulan September. Sebelumnya, KA Bandara Soekarno-Hatta sudah beroperasi di Stasiun Duri, tetapi hanya terintegrasi dengan KRL.
“Tingkat keterisian penumpang KA Bandara Soekarno-Hatta saat ini memang hanya sekitar 20 persen disebabkan akses yang tidak ramah calon penumpang, belum lagi terhalang aturan ganjil-genap,” sambung Heru. “Desain awal KA Bandara Soekarno-Hatta memang mulai awal dari Stasiun Mangagrai, tetapi terkendala adanya pekerjaan double-double track, sehingga sementara berangkat dari Stasiun Sudirman.”
Menurut rencana, nantinya KA Bandara Soekarno-Hatta akan melewati jalur 9 dan jalu 10 Stasiun Manggarai. Pengoperasian KA Bandara Soekarno-Hatta sendiri akan dilakukan secara bertahap dan tidak langsung sepenuhnya. Meski dari sisi frekuensi sama, namun fasilitas yang disediakan kemungkinan besar akan meningkat.
Di sisi lain, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengharapkan agar nantinya disediakan angkutan umum pengumpan (feeder) agar masyarakat lebih mudah mengakses KA Bandara Soekarno-Hatta dari Stasiun Manggarai. Selain itu, dibutuhkan juga integrasi antar-moda seperti kereta rel listrik dan bus TransJakarta.