Jakarta – Beroperasinya moda transportasi kereta Bandara Soekarno-Hatta disambut baik oleh PT Bank Negara Indonesia (BNI). BNI pun membuka outlet baru untuk menunjang fasilitas yang ada di Stasiun BNI City. Langkah tersebut merupakan wujud sinergi antara BNI dengan BUMN, PT KAI, dan PT Railink guna menyediakan sejumlah fasilitas modern di Stasiun BNI City.
Konsep outlet baru BNI di area stasiun tersebut adalah BNI Digital Branch Devisa, yakni kantor cabang yang bukan hanya berfungsi sebagai penyedia jasa perbankan, tetapi juga dapat berfungsi sebagai fasilitas money changer. Dengan adanya fasilitas itu, masyarakat yang menggunakan fasilitas KA Bandara dan warga di sekitar Stasiun BNI City diharapkan bisa dilayani secara optimal.
Direktur Bisnis Kecil & Jaringan BNI, Catur Budi Harto mengatakan bahwa pembangunan stasiun baru tersebut mengutamakan kenyamanan untuk para pengguna jasa. “Hal ini kami lakukan dalam rangka mendukung operasional kereta bandara, serta untuk memaksimalkan kawasan Dukuh Atas sebagai kawasan Transit Oriented Development (TOD),” ujar Catur, seperti dilansir Swa.
Di samping itu, Stasiun BNI City juga dilengkapi dengan layanan perbankan, gerai makanan, ruang tunggu, serta fasilitas pendukung seperti fasilitas untuk penyandang disabilitas dan ibu menyusui. Para pengguna kendaraan bermotor pun tak perlu khawatir karena di Stasiun BNI City sudah tersedia lapangan parkir yang bisa menampung kapasitas hingga 100 kendaraan.
Tiket KA Bandara di Stasiun BNI City dapat dibeli dengan Kartu BNI dan Virtual Account (VA) BNI. Pembayaran tiket pun bisa dilakukan dengan aplikasi Yap! (Your All Payment), yakni pembayaran dengan aplikasi handphone dengan cara melakukan scan QR code. “Dengan adanya satu outlet khusus di Stasiun BNI City, kami berharap dapat melayani para penumpang Kereta Api Bandara bertransaksi dengan lebih mudah, lebih cepat, lebih nyaman, dan tetap aman,” beber Catur.
Sayangnya meski fasilitas sudah cukup lengkap, sejak beroperasi awal tahun 2018 lalu hingga kini, Stasiun BNI City masih belum begitu ramai. “Saya mau ke arah Bandara, saya selalu naik railink terus kalo ke bandara dan selalu sepi, kalo saya lihat, tiap saya ke sini, mungkin orang banyak yang masih belum tahu dan ngerti kali ya gimana caranya,” ujar salah seorang penumpang bernama Anto, Senin (22/10).
Beberapa ruang memang terpantau masih kosong, sehingga bisa dibilang varian makanan dan minuman yang ditawarkan di restoran dan cafe yang ada di stasiun ini masih sedikit. Kemudian ada pula ruang yang masih dalam proses renovasi. “Masih proses kalau yang sederetan sini, soalnya masih baru,” kata salah satu pekerja yang tak bersedia disebutkan namanya.