TANGERANG – Menjelang perhelatan Asian Games 2018, PT Angkasa Pura II kembali menggelar ramp safety campaign (RSC) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan ke kategori Safety Acceptance. Dalam RSC tahap II yang berlangsung Senin (30/7) kemarin, perusahaan menemukan 23 pelanggaran, terutama terkait kondisi kendaraan yang tidak lengkap dan tidak laik.
“Ditemukan beberapa catatan dan pelanggaran,” ungkap Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, dilansir Tempo. “Beberapa catatan tersebut di antaranya terdapat kondisi kendaraan yang tidak lengkap dan tidak laik. Ada 23 pelanggaran seperti ban kendaraan yang sudah tipis sehingga tidak laik.”
Awaluddin menuturkan, pada tahun 2018 ini, perusahaan bertekad meningkatkan kinerja keselamatan agar accident rate dan frequency rate dapat kembali diturunkan lebih kecil dari capaian pada tahun 2017 kemarin. RSC dikatakan sebagai upaya dari para karyawan, mitra kerja, dan mitra usaha dalam rangka untuk menumbuhkan budaya keselamatan dan menurunkan tingkat incident/accident di bandara.
“Harapan kami dengan diadakannya RSC diikuti dengan sosialisasi dan upaya lainnya, tingkat keamanan kita masuk dalam kategori safety acceptance yang di-approve oleh regulator,” tambah Awaluddin. “Hal tersebut sangat penting dikarenakan dapat menjadi acuan bagi setiap maskapai dalam menilai bandara yang akan mereka datangi.”
Kegiatan RSC kedua tahun ini akan dilanjutkan dengan kegiatan road show campaign, dengan lebih aktif berkampanye secara door to door kepada para mitra kerja di sisi udara dengan maksud penyampaian campaign agar lebih mengena kepada level pelaksana operasi di lapangan. Ia menuturkan, disiplin operasi ini adalah harga mati. “Untuk menciptakan performance excellence, kita perlu menciptakan service excellence yang didukung oleh operational excellence,” tandas Awaluddin.
Dalam kesempatan yang sama, Awaluddin juga mengatakan bahwa baru-baru ini pihak Bandara Soekarno-Hatta telah melakukan kerjasama dengan institusi dunia atau airport council international. Hal tersebut dalam rangka untuk menjamin segala yang dilakukan PT Angkasa Pura II, bertukar pengalaman dengan seluruh bandara di dunia, yang berujung pada tindakan perbaikan.