Tangerang – Pemerintah Arab Saudi berupaya untuk memberikan kemudahan bagi para jemaah haji asal Indonesia tahun 2018 ini. Kemudahan tersebut berupa pengecekan paspor haji asal Indonesia yang tak perlu lagi dilakukan di Arab Saudi, tetapi bisa dilaksanakan di bandara keberangkatan.
Menurut Direktur Operasi dan Teknik PT Angkasa Pura II (Persero), Djoko Murjatmodjo, dengan adanya kebijakan tersebut, kelak petugas imigrasi asal Arab Saudi akan melaksanakan pengecekan paspor haji di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. “Ada kebijakan simpatik dari Arab Saudi bahwa penumpang jemaah haji, paspornya distempel di bandara Indonesia. Sebelumnya di Arab Saudi,” ungkap Djoko di Palembang, Jumat (28/6), seperti dilansir Kumparan.
Lebih lanjut Djoko memaparkan, apabila paspor calon jemaah haji mulai distempel di bandara yang ada di Indonesia, maka nantinya tidak perlu lagi ada pengecekan di Arab Saudi. Dengan demikian, calon jemaah haji yang tiba di Arab Saudi akan diberikan jalur khusus. “Nanti ketika turun di Arab Saudi, jemaah haji kita ada jalur khusus langsung naik bus. Ini itikad baik dari Pemerintah Arab Saudi,” beber Djoko.
PT Angkasa Pura (AP) II sendiri selaku pengelola Bandara Soekarno-Hatta akan menggunakan Terminal 2E Bandara Soetta yang kini sedang dalam kondisi tidak terpakai untuk menjadi tempat pengecekan paspor oleh petugas imigrasi Arab Saudi sekaligus jadi tempat pemberangkatan pesawat jemaah haji.
Sebelumnya Terminal 2E Bandara Soetta dipakai oleh maskapai Garuda Indonesia dan maskapai lain yang melayani rute internasional. Namun kini fungsi Terminal 2E secara bertahap dialihkan ke Terminal 3 Bandara Soetta. “Garuda Indonesia sudah ke Terminal 3. Yang internasional bertahap kan dipindah ke sana. Karena Terminal 2E belum dipakai, kita memanfaatkan gedung itu,” ungkap Djoko.
Sementara itu, wacana terkait digunakannya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) untuk pemberangkatan haji 2018 rupanya dipastikan batal. Pasalnya sarana dan prasarana Bandara Kertajati dinilai belum memadai dan memenuhi syarat. “Bandara BIJB Kertajati tidak jadi untuk penerbangan haji, sudah dirapatkan,” pungkas Djoko.