Tangerang – Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta membuka layanan pembuatan atau pengurusan perpanjangan paspor di Bandara Internasional Soekarno-Hatta mulai Kamis (21/6) lalu. Tak cukup sampai di situ, pihak Kantor Imigrasi Bandara Soetta juga memberikan layanan khusus pada para pemohon paspor.
Clik here to view.

Enang Syamsi, Kepala Imigrasi Bandara Soetta – www.deladeni.com
Menurut Kepala Imigrasi Bandara Soetta, Enang Syamsi, pelayanan khusus ini diperuntukkan bagi orang-orang yang sedang dalam keadaan terdesak. “Hari ini dibuka perdana pelayanan paspor setelah libur Lebaran. Kami ada pelayanan khusus emergency,” kata Enang di Kantor Imigrasi Bandara Soetta, Tangerang, Kamis (21/6) lalu, seperti dilansir Tribunnews.
Dalam layanan khusus pembuatan dan perpanjangan paspor ini kabarnya tidak membutuhkan waktu yang lama dan dalam sehari bisa jadi karena diperlukan untuk urusan mendesak. “Contohnya bagi orang yang sakit atau berobat ke luar negeri. Pelayanan emergency ini sangat diperlukan,” papar Enang.
Lebih lanjut Enang memaparkan bahwa sebelum libur Lebaran beberapa waktu lalu pihak Kantor Imigrasi Bandara Soetta juga telah menerbitkan sejumlah paspor, termasuk dalam pelayanan paspor emergency tersebut. “Di Bandara Soetta juga kami melayani pembuatan paspor reguler dan elektronik. Pelayanan berlangsung lancar dan seperti biasanya,” ujar Enang.
Pihak Imigrasi pun menegaskan bahwa pihaknya bersedia menampung informasi terkait adanya dugaan pungli (pungutan liar). Hal ini sudah disosialisasikan melalui spanduk. “Di setiap kantor Imigrasi di seluruh Indonesia sudah terpampang spanduknya. Ini kalau yang mau mengadu ada nomor telepon langsung Direktur Jenderal Imigrasi,” kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Pusat Tato J Hidayawa.
“Menteri Hukum dan HAM RI menyerukan perang terhadap pungli. Anda dipersulit? Ada pungutan liar? Laporkan kepada Direktur Jenderal Imigrasi sms/WhatsApp ke nomor telp 08118047000. Twitter @RONNYFSOMPIE,” demikian bunyi spanduk terkait pungli tersebut.
Imigrasi mengaku akan menindaklanjuti secara tegas apabila terdapat petugas yang melakukan praktik pungli. Akan tetapi sampai sejauh ini kabarnya belum ada laporan terkait pungli. “Akan diproses secara tegas dengan Menteri dan Dirjen. Sanksinya juga berat. Intinya akan ditindaklanjuti karena ini komitmen,” tandas Tato.