Quantcast
Channel: Bandara Soekarno-Hatta
Viewing all articles
Browse latest Browse all 2375

Damri Ternyata Punya 225 Armada Bus yang Layani 22 Trayek di Bandara Soetta

$
0
0

Jakarta – Pilihan transportasi dari dan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebenarnya ada banyak. Para pengguna jasa Bandara Soetta bisa memilih naik shuttle bus untuk transportasi antar terminal, naik taksi bandara maupun taksi online, bus Damri, hingga yang belum lama ini beroperasi adalah Kereta Bandara Soetta. Sebagai salah satu penyedia jasa transportasi umum, bus Damri di Bandara Soetta ternyata mempunyai sekitar 225 armada bus yang melayani 22 trayek.

Pelayanan Bus Damri di Bandara Soetta - transportasi.co

Pelayanan Bus Damri di Bandara Soetta – transportasi.co

Trayek tersebut meliputi Bandara – Blok M, Gambir, Kemayoran, Rawamangun, Bekasi, Kampung Rambutan, Pasar Minggu, Lebak Bulus, Bogor, Purwakarta, Mangga Dua, Tanjung Priok, Pulo Gebang, Harapan Indah, Cikarang, Grand Wisata, Cibinong, Cilegon, Karawang, Karawaci, Grand Pramuka City dan BSD.

Meski sudah cukup lama berkecimpung di dunia transportasi, rupanya armada bus Damri yang beroperasi di Bandara Soetta usianya maksimal 5 tahun dan bermerek Mercedes Benz. Menariknya, bus Damri Bandara Soetta mengusung fasilitas lengkap seperti wifi, AC, TV, tempat duduk berkonfigurasi 2-2 seat, serta beberapa bus tujuan jarak jauh biasanya didukung dengan toilet di dalamnya.

“Waktu tunggu pengguna jasa Damri untuk tujuan dalam kota maksimal 25 menit dan luar kota maksimal 60 menit.  Dari Januari hingga Maret rata-rata pengguna jasa Damri setiap bulan 284.000 penumpang,” kata Humas Damri, seperti dilansir TangerangNews. Sementara itu, tarif bus Damri berkisar mulai dari Rp 40 ribuan hingga Rp 65 ribuan dengan kapasitas penumpang mencapai 30 orang tiap bus.

Sebagai Perum yang telah berusia 71 tahun, Djawatan Angkoetan Motor Republik Indonesia (Damri) rupanya dituntut untuk terus berbenah. Terutama sejak masuknya moda transportasi berbasis aplikasi atau online. Pendapatan Damri sebelumnya sempat merosot ditengarai karena siklus transportasi yang sempat sepi karena faktor alam dan cuaca. “Walaupun demand mengalami penurunan namun armada harus tetap berjalan. Akibatnya biaya operasional pun tidak dapat ditutupi oleh pendapatan yang diperoleh,” kata Corporate Secretary Perum Damri Arifin, seperti dilansir Tirto.

Meski demikian, Damri terus berupaya untuk berinovasi dan bersaing dengan moda transportasi lainnya. “Kami sedang proses pengadaan armada baru dan peremajaan untuk memberi layanan yang lebih baik. Kami juga sedang mengurus rute-rute baru. Sedang digarap juga reservasi online yang akan memberi jaminan ketersediaan tempat duduk,” ucap Arifin.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 2375

Trending Articles