TANGERANG – Pada tahun 2025 mendatang, PT Angkasa Pura II memperkirakan bakal ada sekitar 100 juta penumpang yang menggunakan jasa Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk bepergian. Karena itu, untuk menampung kepadatan penumpang, perusahaan pun berencana membangun Terminal 4 serta melakukan revitalisasi terhadap Terminal 1 dan Terminal 2.

Area check in Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Untuk menampung kepadatan penumpang, rencananya akan dibangun terminal 4 di Bandara Soekarno-Hatta – kompas.com
“Untuk menampung 100 juta penumpang, harus ada tambahan terminal, dan Terminal 4 ini akan kami bangun,” ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, Minggu (15/4) kemarin. “Untuk tahun ini, akan dilakukan penyusunan rancangan dasar terlebih dahulu, kemudian kajian teknis atau detailed engineering design (DED).”
Ia menambahkan, perusahaan juga akan merekrut konsultan yang sudah berpengalaman dalam membangun terminal bandara kelas dunia, bisa konsultan asing maupun kerja sama. Jika proses sesuai dengan jadwal, makan pada akhir tahun 2019, pembangunan Terminal 4 bisa dimulai. “Artinya, mulai sekarang hingga 2025, pembangunan paralel terus tidak berhenti,” sambungnya.
“Sementara, untuk revitalisasi, Terminal 1C akan menjadi awal peningkatan yang ditargetkan sudah ditentukan pemenang tender sebelum Lebaran,” tambah Awaluddin. “Setelah Terminal 1C selesai, dilanjutkan ke Terminal 1B, lalu ke Terminal 1A. Selain itu, tahun ini, juga akan dicari pemenang tender proyek revitalisasi untuk Terminal 2F.”
Untuk saat ini, di Bandara Soekarno-Hatta, sedang dilakukan proses pembangunan jalur penghubung landasan pacu Utara-Selatan di bagian timur atau east-cross taxiway dan landasan pacu ketiga yang dapat meningkatkan pergerakan pesawat dari 81 pergerakan menjadi 114 pergerakan per jam. Landasan pacu ketiga ditargetkan selesai Juni atau Agustus 2019, sedangkan untuk east-cross taxiway, diharapkan rampung pada bulan April dan verifikasi bulan Juli 2019.
Nilai investasi untuk east-cross taxiway yaitu sebesar Rp1,5 triliun. Sementara, untuk landasan pacu ketiga, pengerjaan dibagi menjadi dua tahap, yaitu seksi pertama dengan nilai kontrak Rp799 miliar, sedangkan seksi kedua memiliki nilai kontrak Rp724 miliar, dengan PT PP sebagai kontraktor pelaksana dan PT Cirijasa Cipta Mandiri sebagai manajemen konstruksi.