Tangerang – Raja Qatar, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani melakukan kunjungan kenegaraan ke sejumlah negara di Asia sejak Minggu (15/10) lalu. Setelah mengunjungi Malaysia dan Singapura, Emir Qatar akhirnya menginjakkan kakinya di Indonesia. Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani berada di Indonesia sejak 17-18 Oktober 2017.
Kunjungan bilateral tersebut adalah kunjungan balasan dari Emir usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Qatar pada September 2015 lalu. Emir bersama 180 orang delegasi resmi sampai di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten menggunakan 4 pesawat Qatar seri B747-800 sekitar pukul 18.00-22.00 WIB.
Kedatangan Raja Qatar bersama para delegasinya dilayani oleh JAS Airport Services yang ditugaskan menyiapkan Ground Support Equipment (GSE) dan SDM untuk mendukung kelancaran penanganan sisi darat (ground handling) dari rombongan tersebut. “Seperti penanganan ground handling rombongan Raja Salman pada bulan Maret 2017, persiapan yang kurang lebih sama telah kami lakukan untuk mendukung kesuksesan kunjungan bilateral ini,” jelas Martha Lory, Corporate Communications JAS Airport Services, Rabu (18/10), seperti dilansir Tribunnews.
Lebih lanjut Martha menuturkan bahwa pihaknya berkewajiban untuk mendukung pemerintah dalam rangka memberi pelayanan terbaik untuk tamu-tamu kenegaraan. “Sudah kewajiban JAS sebagai swasta nasional mendukung pemerintah dan memberikan jasa terbaik dalam layanan kebandarudaraan. Sekali lagi kami telah membuktikan bahwa JAS selalu siap menangani event-event kenegaraan untuk nama baik Indonesia secara keseluruhan,” imbuhnya.
Raja Qatar dan rombongan telah bertolak dari Indonesia untuk kembali ke negaranya pada Rabu (18/10) kemarin sekitar pukul 14.30 WIB. “Emir meninggalkan Indonesia pada tanggal 18 Oktober sekitar pukul 14.30,” tutur Martha.
Dalam kunjungan kali ini, Indonesia-Qatar sepakat untuk bekerjasama di bidang pendidikan, transportasi udara, olahraga, kesehatan, dan pembentukan sidang komisi bersama. Selain itu, pemerintah Qatar pun setuju untuk meningkatkan investasinya di Indonesia, misalnya Nebras Power di PT Payton Energy senilai 1,3 miliar dolar AS. “Dan dengan PT Pembangkit Jawa Bali membangun PLTGU Sumbagut senilai 1 miliar Dollar AS,” kata Jokowi.