JAKARTA – Proyek kereta Bandara Internasional Soekarno-Hatta diharapkan dapat beroperasi mulai awal tahun 2018 mendatang. Namun, sebelum pengoperasian, PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) berencana melakukan uji coba operasi kereta Bandara Soekarno-Hatta pada bulan November tahun ini.

PT KAI Targetkan Uji Coba Kereta Bandara Digelar November – kompas.com
Menurut VP Corporate Communication PT KAI, Agus Komarudin, proses pengerjaan kereta Bandara Soekarno-Hatta hingga saat ini sudah mencapai 78 persen. Bagian pengerjaan proyek kereta bandara yang sudah benar-benar rampung 100 persen adalah soal pembebasan hingga pembayaran lahan kepada pihak yang terdampak pembangunan ini, baik dari individu maupun perusahaan berupa pabrik-pabrik di sekitaran Kota Tangerang.
“Mudah-mudahan kereta Bandara Soekarno-Hatta ini bisa mulai melakukan uji coba operasi dengan rangkaian kereta yang dibeli oleh PT Railink pada bulan November 2017,” ujar Agus. “Dengan demikian, target pengoperasian pada awal 2018 bisa tercapai.”
Menurut Agus, PT Railink saat ini juga sudah memprogramkan pembelian 10 rangkaian kereta (train set) dari PT INKA. Setiap train set berisi enam kereta dan berkapasitas 272 penumpang. PT INKA sendiri menggandeng Bombardier Transportation AG yang merupakan perusahaan konsorsium Kanada, Swedia, dan Jerman, untuk membangun kereta itu.
“Saat ini, kami masih mengebut pengerjaan untuk track atau jalur rel, jembatan, pembangunan Stasiun Sudirman Baru, revitalisasi Stasiun Duri dan Stasiun Batu Ceper, hingga poin teknis berupa instalasi jaringan listrik aliran atas, persinyalan, jaringan komunikasi, dan sebagainya,” sambungnya. “Termasuk mengenai pembangunan double-double track di Stasiun Manggarai yang sedang dikerjakan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Itu sangat berkaitan erat dengan operasional kereta bandara.”
Menurut PT KAI DAOP I Jakarta, layanan kereta Bandara Soekarno-Hatta ini memiliki rute dari Stasiun Manggarai, Stasiun Sudirman Baru, Stasiun Duri, Stasiun Batu Ceper, dan tiba di Stasiun Bandara Soekarno-Hatta. Meski belum final, namun tarif tiket yang dipatok untuk kereta tersebut diperkirakan di kisaran Rp100.000 sampai dengan Rp150.000 per orang.