Jakarta – Maskapai Batik Air kembali memperluas jangkauan penerbangannya. Maskapai full services tersebut membuka rute ke salah satu kota di China, yakni Guilin melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Batik Air Buka Rute Penerbangan Baru dari Bandara Soetta ke Guilin – www.harnas.co
Menurut Public Relations Manager Lion Air Group, Andy M. Saladin, penerbangan berkode ID 7000 dari Jakarta diberangkatkan pada tanggal 26 Agustus 2017 pukul 03.00 WIB dan dijadwalkan mendarat di Guilin jam 00.15 waktu setempat. Sedangkan penerbangan dari Guilin akan terbang pada pukul 10.10 dan tiba di Jakarta pukul 11.40.
“Hal ini kembali lagi menjadi bentuk komitmen kami (Lion Air Group) untuk terus dapat berinovasi dalam mengembangkan pariwisata tanah air. Dengan luasnya konektivitas rute domestik yang dimiliki oleh Lion Air Group di Indonesia, maka para turis yang datang dari Kota Sanya dapat melanjutkan penerbangannya ke berbagai kota di Indonesia dengan menggunakan maskapai Lion Air Group lainnya, yaitu Batik Air dan Wings Air,” kata Andy, Kamis (24/8), seperti dilansir Viva.
Tak hanya rute Guilin-Jakarta, Batik Air juga menyediakan rute penerbangan baru dari salah satu kota di India, Chennai melalui Kuala Lumpur, Malaysia. Penerbangan ini juga dilayani Batik Air mulai Sabtu (26/8) kemarin dengan jadwal satu kali penerbangan per hari dari Bandara Internasional Kualanamu Medan ke Bandara Internasional Kualalumpur, kemudian dilanjutkan ke Bandara Internasional Chennai menggunakan pesawat tipe Airbus A320 CEO, Boeing 737-800 NG, maupun Boeing 737-900 ER.
“Merupakan sebuah wujud realisasi bagi kami untuk dapat terus berekspansi dalam membuka jaringan internasional dari beberapa kota di Indonesia khususnya Medan dalam hal ini. Hal tersebut tentu kami lakukan sebagai bentuk komitmen dalam menyediakan fasilitas penerbangan yang mampu memberikan akses yang luas dengan menjamah negara-negara yang berpotensi mengirimkan wisatawannya untuk berlibur di Indonesia,” jelas Andy.
Pihak Batik Air sengaja membuka rute Medan-India via Kuala Lumpur karena menilai India sebagai negara berkembang yang mempunyai potensi besar untuk membantu pertumbuhan ekonomi, baik dari sisi diplomasi negara maupun industri pariwisata.