Jakarta – PT Angkasa Pura (AP) II sebelumnya telah mengungkap rencana pembangunan kawasan khusus kargo di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten dengan nilai investasi mencapai Rp 2,2 triliun pada akhir tahun 2017 ini. Lelang proyek cargo village tersebut akan dilaksanakan pada bulan September 2017 mendatang.
Dengan adanya lelang tersebut pihak AP II berharap dapat meningkatkan pertumbuhan lalu lintas kargo di Bandara Soetta. Presiden Direktur AP II, Muhammad Awaluddin menuturkan bahwa pengembangan kawasan kargo tersebut akan dilaksanakan secara bertahap, mulai dari kawasan komersial, fasilitas umum, hingga pergudangan.
Cargo village Bandara Soetta diharapkan rampung tahun 2020 mendatang dengan jumlah kapasitas volume barang mencapai 1,5 juta ton per tahun. “Kami harap keberadaan cargo village dapat memenuhi pertumbuhan arus barang yang terus meningkat setiap tahun, khususnya di Soekarno Hatta dalam 10 tahun ke depan (mulai dari cargo village dibangun),” kata Awaluddin di Jakarta, Rabu (22/2).
Ia memperkirakan bahwa dengan adanya cargo village akan mendukung pusat logistik berikat (PLB). Sebagai informasi, PLB di Bandara Soekarno-Hatta hanya melayani industri berteknologi tinggi seperti industri perawatan pesawat.
Terminal kargo Bandara Soekarno-Hatta sendiri kini memiliki kapasitas sekitar 700.000 ton per tahun. Sedangkan arus volume barang melalui Bandara Soetta mencapai 614.821 ton selama 2015, naik 7,37% dari arus pergerakan kargo udara tahun 2011 lalu yang hanya 572.610 ton.
AP II sekarang juga tengah dalam tahap membangun apron khusus untuk pesawat kargo. Apron itu adalah bagian dari proyek pengembangan cargo village. “Cargo village itu nanti akan punya apron sendiri. Nah, ini sudah kami kerjakan. Setelah jadi, baru kemudian kawasan cargo village-nya,” ungkap Awaluddin. Selain cargo village, AP II juga akan memperluas area landasan pacu, wilayah apron, dan juga taxiway di zona utara dan selatan.