JAKARTA – PT Angkasa Pura II mengaku sedang melirik teknologi Internet of Things (IoT) untuk mendeteksi pergerakan pengunjung di bandara-bandara yang mereka kelola, salah satunya Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Dengan teknologi ini, nantinya akan diketahui data pergerakan semua pengunjung, termasuk penumpang, pengantar, penjemput, hingga orang yang melakukan pertemuan di bandara.
“Selama ini, jika kami menginginkan informasi mengenai data penumpang, biasanya melihat laporan manifest dari maskapai,” jelas Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin. “Hal itu tidak memberikan gambaran utuh berapa sebenarnya pergerakan pengunjung yang ada di bandara.”
Awaluddin menambahkan, di Bandara Soekarno-Hatta misalnya, lonjakan penumpang saat libur Lebaran atau libur panjang bisa mencapai 41 persen hingga 67 persen, dengan rata-rata 1.172 penerbangan per hari. Jika tahun lalu penumpang di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 57 juta orang, maka tahun 2017 ini diprediksi mencapai 60 juta penumpang.
“Tentunya, dengan pengelolaan cerdas dan terobosan teknologi sangat diperlukan bagi bandara sibuk seperti Bandara Soekarno-Hatta ini,” sambung Awaluddin. “Kehadiran Internet of Things menjadi peluang bagi PT Angkasa Pura II untuk meningkatkan layanan dalam rangka efisiensi, efektivitas, serta daya saing perusahaan.”
Bandara Soekarno-Hatta sendiri sekarang sedang mengikuti survei Skytrax World Airport, dan digitalisasi layanan diyakini mampu mengerek posisi bandara ini dalam survei tersebut. “Bandara Soekarno-Hatta telah memiliki modal untuk ikut berkiprah menuju 50 airport Skytrax, salah satunya konsep digitalisasi layanan bagi pengguna, mulai dari antrean taksi hingga manajemen parkir,” ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan.
“Dari survei ini, PT Angkasa Pura II dapat mengukur sejauh mana tingkat pelayanannya dengan standar internasional,” sambung Bambang. “Perusahaan juga dapat memanfaatkan hasil riset Skytrax untuk menyempurnakan standar dan prosedur pelayanan bandara agar mampu sejajar dengan mutu bandara tingkat internasional.”