JAKARTA – Proyek kereta Bandara Internasional Soekarno-Hatta menurut rencana bakal bertolak dari dua stasiun, yaitu Stasiun Jakarta Kota dan Stasiun Manggarai di Jakarta Selatan. Namun, jika keberangkatan dari Stasiun Jakarta Kota menurut jadwal sudah bakal dioperasikan pada bulan Juli 2017, maka untuk keberangkatan dari Stasiun Manggarai masih menunggu hingga dua tahun lagi.
Seperti diketahui, saat ini Stasiun Manggarai masih dalam tahap pembangunan menuju stasiun modern dan baru diperkirakan rampung pada tahun 2019 mendatang. Nantinya, stasiun ini akan memiliki dua lantai, dan beberapa perjalanan KRL (kereta listrik) dan kereta jarak jauh akan dipisahkan, yaitu melalui jalur atas dan jalur bawah.
“Kalau untuk pemberangkatan dari Stasiun Jakarta Kota, bisa kami operasikan pada Juli 2017 mendatang,” jelas Direktur Logistik dan Pengembangan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), Budi Noviantoro. “Tetapi, kalau dari Stasiun Manggarai, nanti tunggu pengembangan stasiun tersebut hingga selesai.”
Untuk perkembangan proyek tersebut, ditambahkan Budi, pihaknya mengeluhkan proses pembebasan di kawasan Tangerang yang berlarut-larut. Hingga saat ini, para pemilik lahan di sekitar kawasan Batu Ceper, Tangerang belum mau melepaskan kepemilikan lahannya sehingga beban biaya pengadaan lahan untuk proyek ini terus membengkak, yaitu dari semula Rp700 juta menjadi Rp1,5 triliun.
“Pembebasan lahan tersebut baru bisa tuntas 96 persen karena ada 14 bidang tanah yang belum dilepas pemiliknya,” kata Budi. “Mereka belum mau menyerahkan yang 14 bidang ini meski keputusan Mahkamah Agung sudah inkracht.”
Sementara itu, Direktur Utama PT KAI, Edi Sukomoro, menambahkan bahwa membengkaknya biaya pembebasan lahan tersebut bisa berimbas pada naiknya harga tiket kereta bandara saat beroperasi nantinya. “Karena pembebasan lahan ini tidak seperti desain awal, maka nanti harga tiket mungkin lebih sedikit dari yang telah direncanakan (Rp100 ribu),” jelas Edi.