Jakarta – Sampai saat ini PT Kereta Api Indonesia (KAI) masih terus mengejar target pembangunan KA Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten yang dijadwalkan selesai pada Juli, atau sebelum musim mudik Lebaran 2017.
Menurut Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, pihak perseroan sudah merampungkan proses pembebasan 32 bidang tanah lewat proses konsinyasi. “Uangnya sudah kita serahkan ke pengadilan, jadi pengerjaannya bisa terus berjalan. Dari dulu, di manapun, apapun proyeknya, pembebasan lahan itu selalu menjadi kendala,” paparnya di Jakarta, Selasa (17/1).
Karena tersendat urusan pembebasan lahan, anggaran yang sudah ditetapkan pun jadi membengkak. Edi menjelaskan bahwa ketika Feasibility Study (FS) biaya untuk pembebasan lahan sekitar Rp 700 miliar saja. Tetapi pada saat pelaksanaan, biaya pembebasan lahan menghabiskan hingga Rp 1,5 triliun. Karena pembengkakan biaya tersebut, diperkirakan harga tiket KA Bandara Soetta pun akan lebih mahal.
“Mengenai harga tiket, ini kita sedang pertimbangkan, kita godok. Karena memang pembebasan lahan ini tidak seperti desain awal, jadi nanti harga tiketnya mungkin lebih sedikit dari yang direncanakan (Rp 100 ribu),” ungkap Edi.
Lebih lanjut Edi menuturkan, kelak akan ada 2 pemberangkatan kereta Bandara Soetta. Satu kereta diberangkatkan dari Stasiun Jakarta Kota dan satunya lagi berangkat dari Stasiun Manggarai. Untuk permulaan, kereta akan berangkat dari Stasiun Jakarta Kota. Pasalnya, proyek jalur dwiganda di Stasiun Manggarai masih berjalan.
Sementara ini Indonesia sudah memiliki kereta bandara, yaitu Railink Bandara Kualanamu Medan. Kereta tersebut sudah dioperasikan dari tahun 2013 lalu.