TANGERANG – PT Angkasa Pura II menargetkan pembebasan lahan untuk digunakan sebagai landasan pacu (runway) 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta bisa rampung pada Juli atau Agustus 2017. Pasalnya, proses pembangunan runway 3 di bandara terbesar di Indonesia tersebut menurut rencana sudah harus dimulai pada bulan April mendatang.
Saat ini, PT Angkasa Pura II tengah melakukan upaya pembebasan lahan di tiga desa di Kabupaten Tangerang dan dua kelurahan di Kota Tangerang. Lahan seluas 173 hektare tersebut nantinya akan melengkapi 42 hektare lahan yang telah dibebaskan PT Angkasa Pura II sepanjang periode 2002 hingga 2006.
“Lima titik tersebut akan melengkapi lahan seluas 42 hektare yang telah dibebaskan sebelumnya,” jelas Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin. “Perluasan Bandara Soekarno-Hatta sendiri sudah masuk program nasional sehingga kami berharap pembebasan lahan tersebut bisa dipercepat.”
Untuk pembangunan runway 3, ditambahkan Awaluddin, dananya berasal dari penambahan penyertaan modal negara (PMN) ke PT Angkasa Pura II. Nilai PMN itu sendiri sebesar Rp121,98 miliar yang berasal dari pengalihan barang milik negara pada Kementerian Perhubungan yang pengadaannya berasal dari APBN Tahun Anggaran 2008, 2009, 2010, 2011, dan 2012.
“Pembangunan runway 3 ini memiliki peran penting untuk meningkatkan pergerakan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta yang saat ini hanya mencapai 76 unit per jam,” sambung Awaluddin. “Dengan keberadaan runway 3 ini, maka bandara diharapkan memiliki kapasitas pergerakan hingga 112 pesawat per jam.”
Sebelumnya, pada bulan Desember 2016 lalu, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Tangerang sebenarnya menargetkan pembebasan lahan untuk runway 3 ini dapat selesai pada awal tahun 2017. Pasalnya, saat itu, BPN sudah sampai pada tahap III atau penetapan lokasi.