Cengkareng – PT Angkasa Pura (AP) II menyediakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di area Terminal 3 yang sudah dapat digunakan sejak Rabu (9/11) kemarin. SPKLU tersebut bahkan digadang-gadang sebagai SPKLU pertama yang tersedia di bandara seluruh Indonesia.

Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta – (ekbis.sindonews.com)
Menurut Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhamad Awaluddin, SPKLU ini sengaja disediakan untuk mengakomodasi pengguna jasa Bandara Soekarno-Hatta yang menggunakan mobil listrik, baik pengguna mobil pribadi maupun taksi listrik. Di samping itu, pengadaan SPKLU untuk mendukung langkah pemerintah yang gencar menambah kendaraan bertenaga listrik di Indonesia.
“Sebagai gerakan untuk mendukung pemerintah penggunaan mobil listrik, sebagai operator bandara menyediakan SPKLU terlebih akan dijadikan green airport,” kata Awaluddin, Rabu (9/11), seperti dilansir dari Sindonews.
Sementara ini, sudah ada 2 titik SPKLU yang dapat digunakan oleh para pengguna jasa di Bandara Soetta. SPKLU pertama berada di parkiran internasional Terminal 3 dan yang terbaru ada di parkiran domestik Terminal 3. Dalam beberapa bulan ke depan, lokasi SPKLU juga akan ditambah di Terminal Kargo.
“Lokasi SPKLU yang paling baru ada di Parkir Domestik Terminal 3, ini bisa menampung sampai 5 mobil sekaligus dalam satu waktu pengisian. Ada dua fasilitas charging, yaitu fast charging dan normal bisa disesuaikan dengan kebutuhan,” jelas Awaluddin.
SPKLU Terminal Kargo Bandara Soekarno-Hatta kabarnya sedang disiapkan untuk beroperasi pada akhir 2022 ini. “Akan ada tahun 2022 ini di Terminal kargo, sehingga nanti akan semakin bertambah titik SPKLU yang bisa dimanfaatkan masyarakat di bandara Soetta,” tutur Awaluddin.
Sistem pembayaran di SPKLU tersebut menggunakan sistem cashless. Para pengguna jasa dapat membayar dengan metode pembayaran apapun yang terhubung lewat QRIS atau menggunakan kartu pembayaran. “Kita sudah support seluruh bank di Indonesia, jadi bisa menggunakan cashless apapun,” terang Direktur Operasional Angkasa Pura II, Muh Putra Pariadi.
Besaran tarif pengisian akan disesuaikan dengan tarif dari PLN, yaitu antara 1.630 sampai 2.440 per kWh. Setidaknya ada 2 tipe charger, yakni 2 fast charging dan 1 normal charging. “Untuk kapasitas, kita ada 40.000 kWh dalam sekali isi, jadi bisa lima mobil dalam sekali pengisian,” tandasnya.