Jakarta – Pengelolaan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten kabarnya akan dikerjasamakan dengan pihak swasta. Hal ini disampaikan langsung oleh Kementerian BUMN yang menawarkan Bandara Soetta untuk dikerjasamakan operasi dan pengembangannya.
“Terkait Soetta ini memang kita berdasarkan peraturan menteri perhubungan yang baru, jadi pada intinya Angkasa Pura sekarang bisa mengerjasamakan bandara-bandaranya dengan cara badan usaha bandar udara bisa dilakukan spin off ke joint venture di bawahnya,” kata Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, Selasa (18/10), seperti dilansir dari Detik.
Lebih lanjut pria yang akrab disapa Tiko ini menjelaskan bahwa hal semacam itu sudah terlebih dahulu dilakukan di Bandara Kualanamu, Medan. PT AP II bekerja sama dengan operator bandar udara asal India, GMR Airport Consortium India untuk mengelola bersama bandara itu, dan terdapat komitmen investasi dari GMR untuk memperbaiki serta memperluas kapasitas di Kualanamu.
Kementerian BUMN sendiri telah berencana untuk melakukan perluasan kapasitas dengan membangun landas pacu atau runway 3 Bandara Soekarno-Hatta sebelum Covid-19. Tetapi, masalahnya pasca pandemi rupanya pemulihan trafik di Soetta sangat cepat di mana saat ini mencapai 85 persen lebih cepat dari prediksi. “Problemnya paska COVID-19 ini recovery penerbangan di Soetta sangat cepat dari prediksi. Kita prediksi 100% di 2024 saat ini mungkin sudah 100%,” paparnya.
“Hal ini membuat kita berpikir untuk mengakselerasi pengerjasamaan Soetta. Mungkin polanya sama dengan Bandara Kualanamu di mana kita akan membuat joint venture untuk perluasan bandara Soetta. Kita lagi petakan apakah semua terminal atau mungkin terminal baru, terminal 4 serta terminal 3 saja, ini yang sedang dipertimbangkan,” imbuh Tiko.
Hingga kini kabarnya sudah banyak investor yang memiliki ketertarikan pada rencana kerja sama Bandara Soekarno-Hatta tersebut. Terlebih karena bandara internasional ini mempunyai prospek pertumbuhan penumpang 100 juta orang dan disebut-sebut sebagai bandara tersibuk di Asia.
“Dari sisi investor sangat tertarik sekali karena Soekarno Hatta ini menjadi one of the busiest airport in Asia dengan prospek penumbuhan penumpang sampai 100 juta ke depannya,” terang Tiko. “Saya rasa ini menjadi suatu pengerjasamaan yang sangat menarik dan menarik minat dari berbagai investor, baik strategis maupun finansial di dunia,” tandasnya.