Jakarta – Maskapai Singapore Airlines (SIA) resmi dilarang terbang ke Hong Kong. Penerbangan SIA dengan jadwal dua hari sekali telah ditangguhkan sampai tanggal 1 Maret 2022 mendatang untuk mematuhi persyaratan peraturan. Menurut pihak Departemen Kesehatan Hong Kong, penangguhan sementara ini dilakukan akibat ada 4 penumpang pesawat SIA yang dinyatakan positif Covid-19 pada 8-14 Februari 2022.
Pesawat Garuda Indonesia – www.aviatren.com
“Kami tidak dapat berkomentar lebih lanjut karena alasan kerahasiaan,” kata seorang juru bicara maskapai SIA pada Kamis (17/2) waktu setempat, seperti dikutip dari Channel News Asia melalui Detik. Sedangkan dua penerbangan harian lain SIA, yakni rute Hong Kong-Singapura tidak akan terdampak penangguhan itu.
“SIA meminta maaf kepada semua konsumen yang terdampak. Kami menghubungkan mereka untuk menawarkan semua bantuan yang diperlukan, dan untuk meminimalisir ketidaknyamanan yang disebabkan gangguan ini,” imbuhnya.
Tak hanya Singapore Airlines, maskapai Garuda Indonesia juga terkena larangan terbang dari Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta) ke Hong Kong selama 2 minggu untuk periode yang sama. Pasalnya, penerbangan Garuda Indonesia bernomor GA 876 pada 15 Februari 2022 membawa 15 penumpang yang dinyatakan positif terkena virus corona pada saat kedatangan.
Pengumuman penangguhan penerbangan itu muncul 2 hari usai maskapai penerbangan Hong Kong, Cathay Pacific juga terkena penangguhan serupa lantaran mengangkut 19 wisatawan yang terdeteksi positif Covid-19 dari Jakarta. Akibat aturan tersebut, sekarang tak ada maskapai yang menawarkan layanan penerbangan non-stop dari Jakarta ke Hong Kong sampai tanggal 27 Februari 2022.
Seluruh pelancong yang akan masuk wilayah Hong Kong diwajibkan menunjukkan bukti hasil negatif tes PCR yang diambil dalam kurun waktu 48 jam sebelum keberangkatan. Selain itu, maskapai yang membawa bahkan hanya sejumlah kecil penumpang terinfeksi Covid-19 akan segera dikenai sanksi berupa larangan terbang sementara. Pihak pemerintah Hong Kong sendiri dikritik karena sampai saat ini masih menerapkan mekanisme penangguhan penerbangan yang ketat, sebab lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron dan Delta justru lebih banyak ditularkan secara lokal.