JAKARTA/YOGYAKARTA – Universitas Gadjah Mada (UGM) diketahui telah mengembangkan mobil listrik bernama Gadjahmada Airport Transporter Electronic atau disingkat GATe. Nah, kendaraan produksi lokal tersebut rencananya akan digunakan di dua bandara, yakni Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional Yogyakarta, serta dipakai mendukung ajang G20 di Bali pada 2022 mendatang.
“GATe menjadi kebanggaan bagi Indonesia yang harus didukung karena merupakan hasil karya anak bangsa. Kita akan beli lebih banyak untuk mewarnai event G20 di Bali nanti,” tutur Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dilansir dari Antara. “Penggunaan mobil listrik GATe sejalan dengan apa yang menjadi perhatian dalam Presidensi G20, yaitu upaya negara-negara dalam menangani perubahan iklim melalui pengurangan emisi dan perbaikan lingkungan yang berkelanjutan.”
Kementerian Perhubungan sendiri sudah mendatangkan enam unit GATe. Menurut rencana, dengan beberapa sponsor akan menggunakan mobil listrik ini untuk bandara di Indonesia. Dua unik akan digunakan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, sedangkan empat unit lainnya masing-masing digunakan PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, Grab, dan Gojek. Diharapkan, penggunaan GATe dapat berjalan dengan baik, sekaligus sebagai uji coba purwarupa secara langsung di bandara yang ada di Indonesia.
“Selain karena peduli lingkungan, mobil GATe menunjukkan nilai-nilai ke-UGM -an yang harus terus dibawa,” sambung Budi. “Saya berjanji tidak hanya berhenti disini, nanti ada kegiatan di Bali G20. Ini akan mewarnai G20 bulan Oktober di Bali, semangat ini harus kita lakukan untuk mengembangkan UGM, karena UGM luar biasa.”
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM, Paripurna Sugarda, mengatakan bahwa dengan penggunaan prototipe ini, diharapkan UGM dapat berperan dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia maupun dunia. Peran tersebut dengan menguasai segi desain, prototyping, pengujian, sampai manufacturing komponen-komponen kendaraan listrik maupun secara utuh.