Jakarta – Di tengah kondisi pandemi yang mereda dan adanya pelonggaran dari pemerintah, PT Angkasa Pura (AP) melaporkan adanya peningkatan pergerakan penumpang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten selama beberapa waktu terakhir. Oleh sebab itu, pihak manajemen Bandara Soetta kembali mengoperasikan Sub Terminal 2D untuk mengantisipasi kepadatan penumpang.
“Maskapai yang beroperasi di Sub Terminal 2D diantaranya, AirAsia, Sriwijaya, Airfast, dan Lion Air,” terang Senior Manager Of Branch Communication & Legal Bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II (Persero), M Holik Muwardi, Jumat (19/11), seperti dilansir Tangerangonline.
Lebih lanjut Holik memperkirakan akan ada kenaikan jumlah penumpang pada akhir pekan ini. Adapun penumpang yang datang dan berangkat melalui Bandara Soekarno-Hatta diprediksi mencapai 80 ribu orang. “Kami memprediksi karena besok (Sabtu) sudah weekend dan beberapa event yang berlangsung, prediksi kami ada sedikit peningkatan dari 70 ribu mungkin agak meningkat menjadi 75-80 ribu pergerakan penumpang per harinya,” kata Holik.
Bulan lalu, penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta sempat menembus angka 70 ribu orang. Akan tetapi, bulan November 2021 ini, khususnya ketika syarat penerbangan dilonggarkan dengan diperbolehkannya menggunakan hasil tes antigen negatif, membuat pergerakan penumpang melonjak hingga 80 ribuan per hari.
“Yang kami pantau masih sekitar 70-80 ribu penumpang per harinya, baik itu berangkat maupun yang datang di Bandara Soekarno-Hatta. Adapun pergerakan pesawat sekitar 560-600 flight per harinya,” jelas Holik.
Holik berpendapat bahwa dibukanya pariwisata di Bali dan diselenggarakannya ajang World Superbike (WSBK) 2021 di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat telah membuat pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta sedikit meningkat. Pasalnya, Bandara Soekarno-Hatta adalah salah satu bandara yang melayani penerbangan rute internasional di masa pandemi ini.
“Di Indonesia saat ini ada beberapa event yang berlangsung baik itu di Bali maupun di Mandalika yang aksesnya salah satunya melalui Bandara Soekarno-Hatta. Sehingga menyebabkan ada sedikit peningkatan penumpang itu sendiri,” beber Holik.
Seperti diketahui, Sub Terminal 2D sebelumnya sempat ditutup sementara karena rendahnya pergerakan pesawat dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali.