Semarang – PT Angkasa Pura II (Persero) menandatangani akta perjanjian fasilitas kredit modal kerja dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah atau Bank Jateng pada Jumat (22/10) lalu di Prambanan Jazz Cafe, Sleman. Fasilitas kredit modal kerja yang diberikan senilai Rp700 miliar dalam jangka waktu 4 tahun ke depan.
“Ini adalah hal yang menarik karena institusi BUMN seperti Angkasa Pura II mau bekerja sama dengan bank daerah. Maka, kami berupaya untuk mendukung operasional mereka,” ucap Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno, seperti dilansir Antara.
Supriyatno menambahkan, kolaborasi itu adalah kerja sama yang perlu diapresiasi, karena dapat memperkuat eksistensi BUMN di daerah sekaligus menciptakan rasa kepemilikan terhadap daerahnya. “Ada baiknya, ke depan, perusahaan negara bisa bekerja sama dengan bank daerah,” kata Supriyatno.
Pada kesempatan yang sama, Dwi Agus Pramudya, Direktur Keuangan Bank Jateng mengungkapkan bahwa kolaborasi ini memang dibutuhkan oleh kedua belah pihak. Pasalnya, di masa pandemi Covid-19, AP II mengalami defisiensi pendapatan, sehingga perlu dukungan dana arus kas dari perbankan. “Di sisi lain, perbankan, termasuk Bank Jateng kan surplus likuiditas karena demand kredit menurun. Jadi ya terjadilah sinergi ini. Bisnis kami, secara keseluruhan juga cukup baik,” terang Dwi.
Pihak Angkasa Pura II sendiri menyambut baik kerja sama dengan Bank Jateng. Menurut Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Angkasa Pura II Wiweko Probojakti, kerja sama dengan Bank Jateng ini merupakan jalan pembuka untuk berkolaborasi dengan lebih banyak bank daerah. AP II pun dapat meminta para kepala bandara untuk bisa menjalin relasi dengan bank di daerah tempat mereka beroperasi, terkait pendanaan apapun.
“AP II ini belum pernah punya eksposur dengan bank regional. Padahal, kami beroperasi di 20 bandara di 17 provinsi. Saat ini, revenue kami drop sampai 50 persen yang sebelumnya kami tidak pernah punya utang,” bebernya.
Dalam kurun waktu 3 tahun yang akan datang, PT Angkasa Pura II optimis dapat melunasi kredit operasional dari Bank Jateng karena lalu lintas perjalanan udara kemungkinan sudah berjalan normal. “Tahun depan, kami optimistis penerbangan domestik sudah mulai beroperasi normal. Melihat keadaan sekarang, sudah lebih banyak orang sehat daripada orang sakit. Semoga herd immunity segera terbentuk,” tandasnya.