Quantcast
Channel: Bandara Soekarno-Hatta
Viewing all articles
Browse latest Browse all 2375

Menhub Minta PCR Test Ditambah, Bandara Soetta Siapkan Laboratorium BSL 2

$
0
0

JAKARTA – PT Angkasa Pura II sedang menyiapkan laboratorium tes dengan standar Bio Safety Level 2 (BSL) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dapat melakukan tes PCR kepada ribuan orang dalam hitungan jam. Ini dilakukan sebagai tindak lanjut permintaan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, agar fasilitas PCR test di pelabuhan udara tersebut ditambah.

Muhammad Awaluddin, Direktur Utama PT AP II - www.merdeka.com

Muhammad Awaluddin, Direktur Utama PT AP II – www.merdeka.com

“Adanya laboratorium tes berstandar BSL 2 ini membuat pemeriksaan PCR bisa dilakukan lebih banyak terhadap penumpang pesawat dari luar negeri yang baru mendarat di Bandara Soekarno-Hatta,” ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, dilansir dari Antara. “Hasil tes PCR pun dapat diketahui lebih cepat, yakni dalam waktu satu jam.”

Ia melanjutkan, laboratorium berstandar BSL  ini mampu melakukan tes PCR bagi sekitar 700 hingga 1.000 orang penumpang pesawat per jam atau jauh lebih banyak dibandingkan kapasitas saat ini 200 penumpang per jam. Operasional laboratorium dan proses pelaksanaan PCR test nantinya didukung pemanfaatan teknologi informasi guna mendukung proses kedatangan internasional.

Laboratorium tes berstandar BSL 2 ini semakin memperkuat penerapan Biosafety Management di Bandara Soekarno-Hatta. Biosafety Management yang dicanangkan PT Angkasa Pura II untuk mencegah dan menangani Covid-19 ini terdiri dari beberapa program, yakni laboratory testing facilities, biohazard precautions, environment screening, infrastructure sterilization, dan public health assurance.

Sebelumnya, Budi Karya Sumadi meminta kepada PT Angkasa Pura II untuk menambah fasilitas tes PCR di terminal kedatangan internasional Bandara Soekarno-Hatta agar mempersingkat waktu tunggu penumpang yang tiba di bandara tersebut. Penambahan fasilitas tes PCR diharapkan dapat memeriksa hingga sebanyak 700 penumpang lebih per jamnya.

Selain menyoroti fasilitas pemeriksaan kesehatan, Budi juga menginginkan dilakukannya pembatasan sementara penumpang kedatangan internasional, sambil menunggu penambahan fasilitas tes PCR dilakukan. Hal tersebut untuk mencegah terjadinya kepadatan penumpang di terminal kedatangan internasional. “Saya juga telah menginstruksikan Dirjen Perhubungan Udara untuk melakukan integrasi data dengan pemegang Air Operator Certificate (maskapai) agar mempersingkat waktu,” ujar Budi.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 2375

Trending Articles