Presiden Indonesia, Joko Widodo, dalam kunjungannya Jumat (4/11) lalu mengungkapkan bahwa proyek kereta Bandara Internasional Soekarno-Hatta ditargetkan rampung pada Juni atau Juli 2017. Meski masih meninggalkan permasalahan lahan yang belum bebas sekitar 800 meter, namun sejumlah pengamat menilai proyek tersebut bakal selesai tepat waktu.
“Lahan yang belum bebas tinggal sedikit, sedangkan stasiun di Terminal 1 dan Terminal 2 sudah dibangun,” kata pengamat transportasi, Djoko Setijowarno. “Jadi, saya kira bisa selesai tepat waktu.”
Ditambahkan Djoko, perkiraan proyek tersebut bakal selesai sesuai target karena pemerintah juga sudah memesan kereta untuk Bandara Soekarno-Hatta. “Jadi, diperkirakan bisa rampung pada Juni atau Juli tahun depan karena semua sudah siap, termasuk pemesanan kereta,” sambungnya.
Dalam kunjungannya akhir pekan lalu, Presiden Joko Widodo optimistis proyek kereta Bandara Soekarno-Hatta bakal rampung sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. “Sesuai dengan progres kereta dari kota menuju bandara ini sudah tepat, sesuai yang saya sampaikan pada awal tahun 2015 lalu,” kata Jokowi.
“Kalau melihat perkembangannya, memang tidak perlu dikhawatirkan,” sambungnya. “Hanya, masih ada masalah kecil, yaitu pembebasan lahan seluas 800 meter. Namun, saya kira hal itu tidak akan menimbulkan masalah.”
Selain untuk memenuhi kebutuhan bandara terbesar di Indonesia, proyek kereta ini juga diharapkan mampu mengurangi sekitar 30 persen kemacetan arus lalu lintas, baik dari Jakarta menuju Bandara Soetta maupun sebaliknya. “Nanti, kurang lebih 30 persen arus dari Jakarta menuju bandara dan sebaliknya bisa diangkut oleh kereta bandara ini, sehingga akan mengurangi kemacetan,” tambah Jokowi.