Jakarta – Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten saat ini berkembang sebagai kawasan terintegrasi dan pusat aktivitas perekonomian masyarakat Indonesia. Bandar udara terbesar dan tersibuk di Tanah Air ini didukung infrastruktur utama, seperti 3 terminal penumpang pesawat (Terminal 1, 2 dan 3) dengan 3 runway, kawasan komersial, perkantoran, pergudangan kargo, perhotelan, hingga fasilitas transportasi publik modern berbasis listrik seperti Skytrain dan kereta api bandara.
Dengan semakin lengkapnya infrastruktur dan fasilitas di Bandara Soetta serta berbagai rencana pengembangan infrastruktur ke depannya, PT Angkasa Pura II merasa bahwa Bandara Soekarno-Hatta perlu mempunyai gardu listrik sendiri demi menjamin keandalan dan pasokan listrik.
“Listrik menjadi salah satu kebutuhan pokok dan paling mendasar di Bandara Soekarno-Hatta. Sejalan dengan itu, sekitar 3 tahun lalu kami memulai pembangunan gardu induk di Bandara Soekarno-Hatta dan pada bulan ini, Maret 2021, gardu induk tersebut sudah dapat dioperasikan. Gardu induk di Bandara Soekarno-Hatta ini memiliki tegangan 150 kilovolt (kV) dan berkapasitas 2×60 megavolt ampere (MVA) yang cukup untuk mendukung operasional bandara,” beber President Director Angkasa Pura II (AP 2) Muhammad Awaluddin, seperti dilansir Tempo.
Dengan kehadiran gardu induk tersebut, maka aliran listrik dari gardu induk PLN akan langsung dialirkan ke gardu induk di Bandara Soekarno-Hatta, lalu diteruskan ke 3 main power system (MPS) di bandara guna mendukung kelistrikan di seluruh area Bandara Soekarno-Hatta.
“Kolaborasi AP II dan PLN sudah berjalan sejak puluhan tahun lalu sejak Bandara Soekarno-Hatta mulai beroperasi pada 1984. Bentuk kolaborasi antara lain dengan adanya JIAC 1, lalu berlanjut ke JIAC 2, 3 dan 4. Hingga saat ini PLN mendukung penuh jaringan listrik di Bandara Soekarno-Hatta,” imbuh Awaluddin.
“PLN dan AP II berkolaborasi dan bersinergi untuk memastikan jaringan listrik di Bandara Soekarno-Hatta sebagai pintu gerbang utama Indonesia tetap andal dan optimal,” kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi Banten Sandika Aflianto.
Pada kesempatan yang sama, Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi menjelaskan bahwa gardu induk di Bandara Soekarno-Hatta akan menjamin keandalan dan pasokan listrik. “Keberadaan gardu induk ini sekaligus juga menjadikan Bandara Soekarno-Hatta sebagai satu-satunya bandara di Indonesia yang memiliki gardu induk khusus,” bebernya.
AP II juga menerapkan digitalisasi untuk sistem jaringan listrik Bandara Soekarno-Hatta melalui sistem supervisory control and data acquisition (SCADA) sebagai pusat informasi dan pemantauan seluruh aktivitas sistem kelistrikan. “Melalui sistem ini, kami dapat lebih cepat mengantisipasi jika ada gangguan serta menjalankan langkah kontigensi untuk penanganannya,” tandas Agus.