Jakarta – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah melakukan inspeksi atau ramp check pada 13 bandar udara yang menjadi embarkasi dan debarkasi haji. Ramp check tersebut sengaja dilakukan sebagai bagian dari kesiapan pemerintah dalam penyelenggaraan ibadah haji 2021, walau izin penyelenggaraannya masih menunggu kepastian dari pihak pemerintah Arab Saudi.
Adapun 13 bandara yang menjadi embarkasi dan debarkasi haji antara lain, Bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh, Bandara Kualanamu Medan, Bandara Hang Nadim Batam, Bandara Minangkabau Padang, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin Palembang, Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, Bandara Kertajati, Bandara Juanda di Surabaya, Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar, dan Bandara Zainuddin Abdul Majid Lombok.
“Pengawasan dilakukan dengan inspeksi atau ramp check di 13 bandara embarkasi haji. Mengacu pada regulasi ICAO. Kami juga monitor problem yang terjadi dan perbaikan, monitor perawatan berlaku, dan memeriksa kondisi pesawat,” kata Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto, Senin (15/3), seperti dilansir Bisnis.
Novie juga menyarankan supaya tipe pesawat yang dipakai dapat menyesuaikan dengan kondisi bandara yang ada di tiap kota. Di samping itu, para calon jemaah haji juga wajib patuh pada protokol pencegahan virus corona (Covid-19). Novie juga mengharapkan adanya kerja sama dari perusahaan perawatan pesawat dalam menjamin ketersediaan suku cadang selama masa operasional haji.
Selain itu, ia memastikan bahwa seluruh kabin pesawat yang akan digunakan dalam penyelenggaraan ibadah haji telah dilengkapi dengan teknologi penyaring udara khusus, sehingga meminimalisir adanya percikan droplet. “Untuk kabin pesawat kami dapat pastikan aman karena menggunakan teknologi khusus, filter HEPA [High Efficiency Particulate Air],” imbuh Novie.
Menurutnya, aliran udara yang dihasilkan oleh teknologi filter HEPA tak sama dengan mobil, di mana aliran udaranya berputar dari atas ke bawah, sehingga droplet tidak berhamburan keluar secara horizontal, namun tersedot ke filter HEPA. Novie juga mengklaim seluruh armada pesawat Airbus 330 milik Garuda dan Saudi Arabia sudah dipersyaratkan harus mempunyai filter HEPA.
“Kemudian kita ingin sampaikan bahwa screening di transportasi udara ini sangat ketat. Seperti dengan adanya filtering yang semakin ketat, dengan diwajibkannya vaksinasi, maka justifikasi untuk kita tidak memberikan batasan kepada jumlah [penumpang] di pesawat ini justified banget. Jadi aman untuk terbang di atas 9 jam,” tandasnya.