Bandara Internasional Soekarno-Hatta merupakan pelabuhan udara terbesar di Indonesia dan menjadi salah satu gerbang masuk-keluar Tanah Air. Karena itu, tidak mengherankan jika kemudian fasilitas publik ini selalu padat pengunjung, baik dari dalam maupun luar negeri. Nah, untuk memudahkan akses masyarakat menuju Bandara Soekarno-Hatta, pada awal 2018 lalu pemerintah resmi meluncurkan kereta Bandara Soekarno-Hatta yang diklaim bebas macet dan praktis.
Seiring dengan bertambahnya penumpang dan ekspansi jaringan angkutan udara, dengan banyak rute baru yang dibuka, transportasi udara tentu saja telah mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Pertumbuhan penumpang angkutan udara secara global diperkirakan meningkat sebesar 5,1 persen setiap tahun, dari 2012 hingga 2021, dan berturut-turut 4,4 persen dari tahun 2021 hingga 2031, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan dunia sebesar 4,7 persen dalam 20 tahun.[1]
Ketika banyak orang berlalu-lalang dari dan ke bandara, kesibukan tidak hanya terjadi di pelabuhan udara itu sendiri, melainkan juga di jalan yang menghubungkan tempat tinggal mereka dan bandara. Karena bandara dirancang untuk dibangun di luar perkotaan, akses menuju tempat tersebut berbeda dengan akses ke misalnya ke kawasan bisnis yang punya akses melimpah ruah.[2]
Khusus bagi bandara, hanya satu alat atau sedikit jalan raya atau jalan tol yang menghubungkan kota dengan bandara, menjadikan aksesibilitas cukup terbatas, termasuk Bandara Soekarno-Hatta. Meskipun ada setidaknya tiga bandara di kawasan Jakarta, Bandara Soekarno-Hatta adalah satu-satunya pelabuhan udara yang melayani penumpang untuk penerbangan komersial, karena dua bandara lain difungsikan untuk tujuan yang berbeda.
Sebenarnya, terkait dengan strategi aksesibilitas bandara, Bandara Soekarno-Hatta telah menerapkan beberapa layanan transportasi, termasuk jaringan bus, taksi, dan shuttle antar-kota. Sayangnya, karena semua angkutan umum tersebut melewati jalan raya di Jakarta, yang terkenal sangat padat, maka risiko macet tentu saja tidak terhindarkan, yang dapat membuat calon penumpang ketinggalan pesawat terbang.
Spesifikasi dan Fasilitas Kereta Bandara Soekarno-Hatta
Nah, untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses Bandara Soekarno-Hatta, pada awal Januari 2018 lalu, diluncurkan Kereta Bandara Soekarno-Hatta yang dioperasikan oleh PT Railink. Kenapa kereta yang dipilih, karena menurut sejumlah penelitian, kereta atau rail link lebih menarik untuk digunakan jika bandara lebih banyak melayani penumpang bisnis dan jaringan kereta api dengan biaya dan waktu tempuh yang kompetitif dapat menarik lebih banyak karyawan bandara untuk menggunakan transportasi tersebut.[3][4]
Kereta Bandara Soekarno-Hatta secara resmi meluncur untuk publik pada tanggal 2 Januari 2018, setelah sebelumnya melewati rangkaian tahap uji coba. Awalnya, kereta ini beroperasi dari Stasiun Sudirman Baru menuju Stasiun Bandara Soekarno-Hatta. Kala itu, Stasiun Manggarai belum melayani penumpang, hanya digunakan kereta untuk berbalik arah.
Dikutip dari situs resmi PT Railink selaku operator, KA Bandara Soekarno-Hatta dibuat oleh konsorsium Bombardier. Angkutan transportasi ini memiliki kecepatan maksimal 100 km per jam, dengan menarik enam gerbong di tiap rangkaian. Kapasitas kursi yang disediakan adalah 272 kursi per rangkaian, yang mampu mengangkut maksimal 33.783 penumpang setiap hari. Sementara, fasilitas yang ditawarkan antara lain rak penyimpan bagasi, LED TV, CCTV, kursi penumpang disabilitas, USB port electricity, koneksi internet nirkabel atau Wi-Fi, vacuum toilet system, alat pemadam kebakaran, dan lampu darurat.
Stasiun Kereta Bandara Soekarno-Hatta
- Stasiun Manggarai, terletak di Jalan Dr. Saharjo 1 yang terintegrasi dengan stasiun commuter line dan halte TransJakarta. Stasiun ini mulai melayani penumpang sejak 10 Oktober 2019. Di dalam stasiun, sudah tersedia fasilitas seperti vending machine, mesin check-in mandiri, papan informasi jadwal kereta, waiting lounge, toilet, musala, klinik, dan ruang menyusui (nursery).
- Stasiun KA Bandara BNI City, awalnya bernama Stasiun Sudirman Baru ini. Terletak di Jl. Jenderal Soedirman, membuat stasiun ini mudah diakses dari area bisnis Jakarta. Stasiun KA Bandara BNI City mulai melayani penumpang sejak 26 Desember 2017 dan diresmikan pada 2 Januari 2018. Stasiun yang dengan luas area 21.748,63 m2 ini memiliki tenant-tenant yang lengkap seperti restoran, kafe, bank, dan supermarket. Fasilitas lainnya mencakup vending machine, mesin check-in mandiri, papan informasi jadwal kereta, free Wi-Fi, waiting lounge, toilet, musala, klinik, ruang menyusui (nursery), gerai ATM, hingga office space for rent dan lapangan parkir berkapasitas 100 kendaraan.
- Stasiun Duri, terletak di Jalan Duri Utara yang terintegrasi dengan stasiun commuter line. Stasiun Bandara Duri mulai melayani penumpang sejak 20 Desember 2018. Fasilitas yang tersedia antara lain vending machine, mesin check-in mandiri, papan informasi jadwal kereta, area komersial, waiting lounge, toilet, musala, klinik, dan ruang menyusui (nursery).
- Stasiun Batu Ceper, terletak di Jalan KH Agus Salim yang terintegrasi dengan stasiun commuter line. Mulai melayani penumpang sejak 26 Desember 2017, stasiun ini memiliki fasilitas seperti vending machine, mesin check-in mandiri, papan informasi jadwal kereta, area komersial, waiting lounge, toilet, musala, klinik, dan ruang menyusui (nursery).
- Stasiun Bandara Soekarno-Hatta, dengan luas lebih dari 8000 meter persegi yang dibangun sejak Juni 2015 ini, mulai melayani penumpang sejak 27 Desember 2017 dan diresmikan pada 2 Januari 2018. Stasiun Bandara Soekarno-Hatta memiliki kapasitas peron 2.000 penumpang dan kapasitas bangunan 1.500 penumpang. Fasilitas yang tersedia termasuk vending machine, mesin check-in mandiri, papan informasi jadwal kereta, akses Wi-Fi gratis, waiting lounge, gerai makanan, minimarket, medical assistance, smoking area, toilet, musala, klinik, ruang menyusui (nursery), dan konektivitas ke APMS atau skytrain.
Jadwal Kereta Bandara Soekarno-Hatta
Jadwal kereta Bandara Soekarno-Hatta tersebut berlaku mulai 10 Februari 2021. Jadwal transportasi ini mengalami perubahan seiring dengan pemberlakuan GAPEKA (Grafik Perjalanan Kereta Api) 2021 yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 1385 Tahun 2020 tentang Penetapan Grafik Perjalanan Kereta Api Tahun 2021 dan KP 1362 Tahun 2020 tentang Penetapan Lintas Pelayanan Perkeretaapian pada Grafik Perjalanan Kereta Api Tahun 2021.
Harga Tiket Kereta Bandara Soekarno-Hatta
Lalu, berapa harga tiket yang dikenakan kepada masyarakat untuk bisa menumpang kereta Bandara Soekarno-Hatta? Untuk tarif normal, dipatok Rp70 ribu untuk rute paling jauh. Namun, sejak awal 2021, PT Railink menerapkan tarif promo sebesar Rp50 ribu untuk rute ke Jakarta, Sudirman, Thamrin, atau Manggarai, dengan persyaratan membeli tiket di Terminal Kedatangan 2D, 2E, dan Terminal 3 Domestik Bandara Soekarno-Hatta.
Untuk memudahkan masyarakat mendapatkan tiket kereta Bandara Soekarno-Hatta, PT Railink juga menyediakan sejumlah alternatif pembelian tiket secara daring. Pembelian tiket online ini dapat dilakukan melalui aplikasi, website, maupun mitra resmi PT Railink. Saat ini, perusahaan juga sudah menyediakan sistem tap and go dengan hanya perlu tap menggunakan kartu uang elektronik BNI, BCA, BRI, dan Bank DKI serta kartu multi trip (KMT).
[1] Airbus. 2012. Flying Smart, Thinking Big: Global Market Forecast 2012-2013.
[2] Yusmar, Tito. 2013. Peluang Transportasi Publik dalam Pangsa Pasar Pengguna Akses Darat Bandara Soekarno-Hatta. Warta Ardhia, Vol. 39(4): 259-280.
[3] Mandalapu, S. R., dan W. J. Sproule. 1995. Airport Ground Access: Rail Transit Alternative. Transportation Research Record 1503. Washington, D. C.
[4] Tsamboulas, D., A. Evmorfopoulus, P. Moraiti. 2011. Modeling Airport Employees Commuting Mode Choice. Transportation Research Board Annual Meeting of the National Academic. Washington, D. C.