Tangerang – PT Angkasa Pura (AP) II bersama 34 BUMN yang tergabung dalam Satgas Bencana Nasional BUMN meluncurkan program Plasma BUMN untuk Indonesia di wilayah Banten. Program tersebut adalah salah satu upaya BUMN dalam mengajak para penyintas Covid-19 di kawasan Banten untuk bersedia mendonorkan plasma konvalesen guna membantu penyembuhan para pasien virus corona yang kini masih dirawat.
Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, peluncuran program tersebut juga untuk mendorong peningkatan ketersediaan plasma konvalesen di Banten. “Melalui program ini, kami mengimbau secara reguler kepada karyawan BUMN di Banten yang menjadi penyintas Covid-19 untuk berkenan menjadi pendonor plasma konvalesen,” ucap Awaluddin, Senin (8/2), seperti dilansir Tribunnews.
PT AP II sendiri menjalin kerja sama dengan PMI dalam pelaksanaan program Plasma BUMN untuk Indonesia. “PMI siap membantu dengan menjemput bola ke kantor BUMN yang karyawannya siap mengikuti donor plasma konvalesen. Sebab cara ini sangat efektif dalam membantu penyembuhan, di sisi lain proses vaksinasi juga tetap berjalan. Melalui layanan ‘Jemput Bola’ yang dilakukan oleh PMI Kota Tangerang ini, tentunya sesuatu yang baik, karena dapat memudahkan pendonor,” imbuh Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II Wiweko Probojakti.
Nantinya, jumlah penyintas yang mengikuti donor plasma konvalesen tersebut akan diperbanyak. Misalnya, dari total 6.000 karyawan AP II dan ratusan yang termasuk dalam penyintas akan didorong untuk mengikuti program tersebut. “Begitu juga dengan di BUMN lainnya akan kita sosialisasikan sebagai upaya membantu penyembuhan pasien,” katanya.
Sementara itu, Ketua PMI Tangerang Oman Jumansyah mengungkapkan bahwa layanan penjemputan dalam proses donor plasma konvalesen tersebut akan tetap mengikut ketentuan dan persyaratan yang berlaku. “Sebelum penyintas Covid-19 melakukan donor plasma, akan dilakukan pengambilan sampel terlebih dahulu dan bagi yang mau menyumbangkan atau berdonor plasma konvalesen, misalnya yang bersangkutan sedang bekerja, maka akan kami ambil sampel di tempat kerja,” jelas Oman.
Selanjutnya, sampel dibawa ke lab untuk diperiksa. “Apabila memenuhi persyaratan, akan kami tawarkan apakah mau berdonor di lab atau kami jemput ke lokasi,” tutup Oman.