TANGERANG – Untuk mencegah penyebaran virus corona di 19 bandara yang mereka kelola, termasuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dalam masa transisi menuju new normal ini, PT Angkasa Pura II menerapkan tiga tingkat keamanan. Ketika lapis keamanan tersebut antara lain physical security, bio security, serta cyber security.

PT Angkasa Pura II menerapkan tiga tingkat keamanan di bandara kelolaannya – kompas.com
“Di saat kondisi normal, aspek keamanan bandara fokus melakukan apa yang disebut dengan physical security,” ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, seperti disalin dari Kompas. “Personel di bandara menjaga akses publik dan akses terbatas di bandara, kemudian melakukan pemeriksaan terhadap calon penumpang pesawat guna memastikan tidak ada benda berbahaya di pesawat.”
Lantas, keamanan tersebut ditingkatkan di fase normal baru dengan sistem keamanan yang disebut dengan bio security. Ini adalah langkah untuk memastikan adanya jaga jarak atau physical distancing, pengawasan terhadap kesehatan atau health screening, dan menyediakan fasilitas yang dapat berjalan tanpa sentuhan atau touchless. “Juga memastikan kebersihan dan memastikan kesehatan karyawan,” sambung Awaluddin.
“Kemudian, pengamanan ketiga adalah cyber security yang memanfaatkan teknologi untuk memperkuat keamanan data dan integrasi sistem di bandara,” tambah Awaluddin. “Sektor penerbangan sangat bergantung pada integrasi berbagai sistem yang kompleks dan perlu dilindungi secara holistik, karena itu kami juga fokus pada cyber security.”
Sementara, protokol keamanan tahap pre-journey pada fase new normal, misalnya penggunaan aplikasi Travelation PT Angkasa Pura II untuk mengunggah dokumen-dokumen syarat perjalanan. Kemudian, protokol keamanan pada tahap pre-flight fase new normal antara lain dijalankan dengan pemeriksaan temperatur, fasilitas UV-sterilizer, restoran dan lounge yang higienis, proses boarding dengan menjaga jarak, dan sebagainya.
Lalu, protokol keamanan pada tahap in-flight fase new normal di bandara, misalnya dilakukan proses disinfeksi pada pesawat yang baru landing. Terakhir, protokol keamanan tahap post-flight fase new normal, antara lain dilakukan pengecekan suhu tubuh menggunakan thermal scanner dan disinfeksi bagasi tercatat.