Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Tangerang Raya pada Sabtu (18/4) depan. Hal ini dilakukan guna menekan laju penyebaran virus corona (Covid-19) di Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
Penerapan PSBB ini tentunya berdampak pada operasional Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pasalnya, bandara tersibuk di Indonesia ini terletak di wilayah Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang. Menurut Senior Manager Branch Communication & Legal Bandara Soetta Febri Toga Simatupang, selama PSBB berlangsung Bandara Soetta akan tetap beroperasi seperti biasa.
“Bandara Soetta beroperasi normal, tapi rencananya Skytrain pengoperasiannya akan dihentikan,” ungkap Febri, Selasa (14/4), seperti dilansir Tribunnews. Walau demikian, Febri masih belum dapat memastikan kapan Skytrain akan berhenti beroperasi. “Kalau sekarang masih tetap melayani pengguna jasa bandara. Untuk waktunya nanti akan diberi tahu,” ujarnya.
Skytrain sendiri adalah moda transportasi yang ada di dalam Bandara Soekarno-Hatta dan selama ini beroperasi untuk mengantarkan para pengguna jasa tanpa dipungut biaya, atau gratis. Rute perjalanan Skytrain mulai dari Stasiun Bandara Soetta, Terminal 3, Terminal 2, dan Terminal 1.
Tak hanya skytrain, operasional transit oriented development (TOD) pun juga akan disesuaikan. “Seperti operasional di TOD (transit oriented development) kami batasi,” sambung Febri.
TOD sendiri terletak di depan M1 Bandara Soekarno-Hatta serta selama ini difungsikan sebagai tempat untuk parkir sepeda motor kemudian para pengguna jasa bandara naik shuttle bus untuk sampai di tempat tujuan. “Kapasitas di dalam shuttle bus kami batasi sekitar 50 persen,” jelasnya.
Nantinya, antrean yang menunggu shuttle bus pun akan diberi jarak untuk meminimalisir penularan virus corona. “Biar tidak ada kerumunan. Kami memasang CCTV di tiap-tiap sudut area bandara. Kalau terlihat kerumunan di Terminal juga kami langsung melakukan pembubaran,” papar Febri.
PT Angkasa Pura (AP) II mengaku siap untuk menyesuaikan operasional Bandara Soetta dengan PSBB di Banten. Bahkan sejak 1 April 2020 lalu Bandara Soetta telah terlebih dahulu menerapkan pembatasan sosial yang cukup masif dengan memberlakukan status Minimum Operation untuk mengatur pola pergerakan penumpang.