Jakarta – Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten memperketat pengawasan terhadap kedatangan para penumpang asal China. Hal tersebut dilakukan menyusul ditemukannya kasus pneumonia berat atau virus misterius di Kota Wuhan, akhir tahun 2019 lalu.
“WHO memberikan perhatian khusus ini karena radang paru itu mudah menular dari orang ke orang,” ujar Kepala KKP Bandara Soekarno-Hatta, Anas Maruf, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Selasa (7/1), seperti dilansir Kompas.
Walaupun masih belum ada bukti penularan langsung dari manusia ke manusia, tetapi pihaknya akan terus meningkatkan pengawasan terhadap penumpang di terminal kedatangan internasional. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun sudah menerbitkan surat edaran terkait kesiapsiagaan dan antisipasi penyebaran penyakit pneumonia berat atau radang paru yang masih belum diketahui etiologinya.
“Kita Balai KKP melakukan kewaspadaan di pintu-pintu masuk negara kita, waspadanya adalah pemerintah sudah melakukan suatu tindakan kepada seluruh stakeholder untuk melakukan tindakan-tindakan sesuai dengan prosedur yang ada, utamanya untuk pengawasan terhadap kedatangan dari China,” jelas Dr. Anas.
Peningkatan kewaspadaan ini dilakukan dengan menyiagakan alat pemindai suhu tubuh (Thermal Scanner) 24 jam. Selain itu, KKP Kelas I pun menempatkan sejumlah petugas di Terminal 3 Kedatangan Internasional dan di Kedatangan Terminal 2F dengan alat khusus. “Kami meningkatkan pengawasan dari seluruh kedatangan baik penumpang maupun barang yang datang dari China. Alat juga dinyalakan selama 24 jam sehari dan kita tingkatkan pengawasannya,” tutur Anas.
Bahkan golf car yang selama ini dipakai untuk mengangkut penumpang ke Tempat Pemeriksaan Imigrasi pun atapnya dibuka agar memudahkan alat memindai suhu tubuh penumpang. Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah I Kelas Utama Soekarno-Hatta, Herson menambahkan bahwa pihaknya juga ikut melakukan pengawasan terhadap sarana dan prasarana, terutama di Terminal Kedatangan Internasional.
“Setelah kita evaluasi, semua peralatan yang ada ini 24 jam tetap beroperasi dan kita harapkan dari beberapa bandara yang ada di wilayah 1 Bandara Soetta berjalan dengan lancar, itu kita harapkan. Sehingga, ketika ada virus yang masuk, bisa kita deteksi sejak dini dengan peralatan yang standby,” pungkas Herson.