JAKARTA – Menurut rencana, maskapai Batik Air akan membuka penerbangan umrah mulai Desember 2019 ini, dari sejumlah kota seperti Jakarta, Medan, Solo, dan Makassar. Untuk memfasilitasi penerbangan ke Tanah Suci, pihak maskapai baru saja mendatangkan pesawat Airbus 330-300CEO via Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
“Pada tahun ini, Batik Air menerima satu Airbus 330-330CEO pertama,” ujar CEO Batik Air, Captain Achmad Luthfie dalam siaran pers yang dilansir dari Bisnis. “Pesawat yang memiliki registrasi PK-LDY ini merupakan jenis armada berkapasitas lebih besar dan akan melengkapi kekuatan 58 pesawat kategori berbadan sedang (narrow body) yang dioperasikan Batik Air sekarang.”
Achmad menambahkan, pengoperasian Airbus 330-300CEO sekaligus menjawab dinamika pasar, permintaan tren perjalanan, serta senantiasa menawarkan pengalaman setiap tamu agar dapat mengesankan di setiap perjalanan udara. Pesawat ini sendiri dikatakannya mampu melayani berbagai sektor pasar, mulai dari penerbangan 60 menit hingga penerbangan yang memerlukan waktu 15 jam.
“Pengoperasian Airbus 330-300CEO akan memberikan nilai tambah kepada tamu antara lain penerbangan ibadah (umrah) nonstop yang direncanakan dari Medan, Jakarta, Solo, Makassar ke Madinah dan Jeddah,” sambung Achmad. “Selain itu, Batik Air juga mempersiapkan ekspansi pasar wisata ke Asia, Australia, dan negara lainnya.”
Sementara itu, Presiden Direktur Lion Air Group, Edward Sirait, dalam penyambutan pesawat Airbus 330-300CEO menyampaikan bahwa hadirnya penerbangan umrah Batik Air seolah menjawab kebutuhan pasar akan pilihan penerbangan dengan layanan penuh atau full service, yang sebelumnya hanya dilayani Lion Air. Pesawat ini sendiri akan langsung terbang ke Jeddah nonstop, dengan kapasitas 392 kursi dan fasilitas in-flight entertainment.
“Pasar umrah selalu bertumbuh tiap tahunnya dengan okupansi yang mencapai lebih dari 90 persen,” katanya, dilansir dari Antara. “Kami sendiri tidak takut mendatangkan tiga pesawat karena pasar umrah dan China selalu bertumbuh. Ini momentum bagi Batik Air agar dapat mempertahankan on time performance 95 persen supaya jangan sampai turun.”