Jakarta – Sejak awal tahun 2019 lalu, PT Angkasa Pura (AP) II menggagas program Flagship Go Global sebagai bagian dari rencana ekspansi bisnis dan mencapai visi sebagai The Best Smart-Connected Airport Operator in The Region. Pada Flagship Go Global tersebut, setidaknya terdapat 3 program utama yang tengah dilakukan, yaitu Go International, Go Digital, dan Go Excellence.
Adapun untuk implementasi program tersebut meliputi pengelolaan bandara di luar negeri, bermitra strategis dengan operator bandara kelas dunia, dan meningkatkan kompetensi karyawan hingga berstandar global. “Kami tengah menjajaki pasar untuk pengelolaan dan pengembangan di berbagai negara seperti di Afrika. Kami juga sedang menjajaki peluang untuk mengelola bandara di kawasan Asean seperti di Thailand,” ungkap Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, seperti dilansir Bisnis.
Setidaknya sudah ada beberapa bandar udara potensial di Afrika yang sudah dan sedang dijajaki oleh AP II, mencakup bandara di Mauritius, Madagaskar, Zanzibar, Tanzania, dan Nigeria. Tak hanya di Afrika, AP II pun pernah mengikuti proses tender pengelolaan operasional Bandara Clark di Filipina tahun 2018 lalu.
AP II sendiri sedang mencari mitra operator bandara kelas dunia yang nantinya dapat mengembangkan dan mengelola salah satu bandara di bawah AP II. “Kami sedang menyeleksi sejumlah calon mitra strategis yang telah memiliki nama besar di industri kebandarudaraan global untuk bersama dengan Angkasa Pura II mengembangkan dan mengelola Bandara Internasional Kualanamu (Sumatra Utara),” ungkapnya.
“Melalui kerja sama dengan mitra strategis maka pengembangan Bandara Kualanamu akan lebih masif dan cepat dalam menjadikan Bandara Kualanamu sebagai hub internasional airport di belahan barat Indonesia. Kita harus menjalankan konsep Indonesia incorporated. Harus bersinergi agar perusahaan-perusahaan transportasi udara nasional bisa mengglobal,” sambung Awaluddin.
Dengan adanya kerja sama bersama mitra strategis di Bandara Kualanamu diharapkan bisa meningkatkan trafik penumpang internasional dan domestik jadi 20 juta penumpang dalam 5 tahun ke depan, pembiayaan perluasan terminal dan infrastruktur bandara, serta adanya aliansi global dengan maskapai dan bandara kelas dunia yang lain.
Para karyawan AP II pun berkesempatan memperoleh beasiswa di universitas dalam dan luar negeri, selain mengikuti berbagai pelatihan yang diselenggarakan lembaga global di industri penerbangan dunia layaknya Airport Council International (ACI), International Air Transport Association (IATA), dan International Civil Aviation Organization (ICAO).