JAKARTA – Sebagai upaya untuk meningkatkan layanan kepada seluruh pengguna jasa, maskapai Garuda Indonesia resmi menambah frekuensi penerbangan rute Jakarta-Samarinda mereka dari sebelumnya 7 kali menjadi 14 kali dalam seminggu. Penambahan frekuensi rute penerbangan ini sendiri sudah dilakukan maskapai pelat merah tersebut mulai Sabtu (6/7) kemarin.
Pesawat Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta – www.tribunnews.com
Penerbangan tambahan tersebut dilayani melalui penerbangan GA 582 yang berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 09.10 WIB setiap harinya dan akan tiba di Bandara APT Pranoto pada pukul 12.30 WITA. Selanjutnya, penerbangan dari Bandara APT Pranoto (GA 583) lepas landas pada pukul 14.00 WITA dan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 15.40 WIB.
“Penambahan frekuensi tersebut merupakan salah satu upaya Garuda Indonesia dalam mengoptimalkan pasar potensial di Samarinda, khususnya untuk mendukung mobilisasi para pengguna jasa di kedua kota tersebut,” ujar Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia, M. Ikhsan Rosan. “Penambahan frekuensi rute penerbangan Jakarta-Samarinda tersebut juga sejalan dengan komitmen berkelanjutan kami untuk mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan potensi iklim investasi dalam sektor pariwisata dan industri di Samarinda.”
Ikhsan menambahkan, pertumbuhan Samarinda sebagai salah satu kota yang memiliki market bisnis pertambangan dan pengembangan pariwisata yang menjanjikan menjadikan permintaan penerbangan menuju kota tersebut semakin meningkat. Diharapkan, dengan penambahan frekuensi penerbangan ini, tidak hanya dapat memfasilitasi permintaan pasar, namun juga dapat turut mendukung pengembangan perekonomian serta iklim investasi Samarinda dengan menyediakan konektivitas dari kota-kota besar lainnya di Indonesia ke Samarinda.
Garuda Indonesia sendiri sangat optimistis bahwa dengan adanya penambahan frekuensi penerbangan ini, dapat meningkatkan traffic penumpang menuju Samarinda. Selain itu, juga mampu menjadikan Samarinda tidak hanya sebagai destinasi untuk business traveler, namun juga dapat dikembangkan sebagai destinasi wisata baru yang mampu bersaing baik di kancah domestik maupun internasional.