Jakarta – Walaupun di awal-awal beroperasi tampak sepi penumpang, rupanya peminat kereta Bandara Soekarno-Hatta kini mulai mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut tampak dari adanya lonjakan penumpang KA Bandara Soetta yang mencapai 11%.
“Sudah ada peningkatan. Kemarin saya dapat laporan dari integrasi di Dukuh Atas, dia sudah bertambah penumpangnya 11 persen,” kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri di Jakarta, Selasa (23/4), seperti dilansir Liputan6. “Nanti kalau kita operasikan dari Manggarai pasti akan lebih besar lagi, karena kemudahan orang akses untuk menggunakan KA Bandara,” sambungnya.
Jalur kereta Bandara Soetta rencananya akan diperpanjang sampai Bekas. Akan tetapi, menurut Zulfikri rencana perpanjangan rute tersebut masih terganjal persoalan pembebasan lahan. “Termasuk di Manggarai juga. Sekarang masih ada beberapa bidang yang belum kita bebaskan. Karena nanti bandara aksesnya kita buat ke belakang, ke arah jalan Tambak (Jakarta Pusat),” tutur Zulfikri.
Oleh sebab itu, menurut Zulfikri inisiasi untuk penambahan track lainnya di jalur KA Bandara Soetta sementara masih belum dapat dilakukan. “Sementara ini belum. Kita kan konsepnya memang Manggarai sebagai stasiun sentral. Di situ pertemuan, integrasi dan connecting dari semua jalur. Kereta jauh, kereta kota dan kereta bandara juga di situ,” ungkapnya.
Sebelumnya Zulfikri juga mengatakan jika optimalisasi operasional KA Bandara Soetta dapat dilakukan dengan memperpanjang rute yang tadinya hanya sampai Stasiun BNI City di Sudirman, diperpanjang sampai Manggarai pada Mei 2019. “Tahun ini banyak yang mau kita operasikan ada [stasiun] Manggarai, salah satunya mungkin bulan Mei untuk KA bandara,” beber Zulfikri.
Keuntungan diperpanjangnya jalur KA Bandara Soetta sampai ke Stasiun Manggarai adalah dapat menambah volume penumpang yang bepergian menggunakan KA Bandara Soetta. Pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga akan memperpanjang rute dengan merampungkan jalur KA lainnya, misalnya saja jalur Double Double Track (DDT) dari Stasiun Jatinegara ke Stasiun Cakung dengan panjang mencapai 9,5 kilometer.
Tahun 2019 Kemenhub menargetkan DDT Jatinegara bisa dibangun sampai Stasiun Bekasi. “Penyelesaian stasiun [Bekasi] juga karena ada masalah lahan. Proyek pembangunan rute KA itu kendala utama selalu masalah lahan,” pungkasnya.