Jakarta – Perwakilan dari Bandara Changi Singapura, Development Changi Airport Group melakukan kunjungan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Jumat (30/11) siang kemarin. Tim pengembangan Bandara Changi itu sengaja datang untuk mengadopsi sistem Ground Support Services (GSS) yang sudah diterapkan di Terminal 3 Bandara Soetta.

Development Changi Airport Group melakukan kunjungan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta – tangerangonline.id
Sistem GSS di Terminal 3 Bandara Soetta sendiri adalah satu-satunya yang ada di Asia Tenggara untuk saat ini. Oleh sebab itu tim pengembangan Bandara Changi tertarik untuk melihat sistem tersebut secara langsung. Di Terminal 3 Bandara Soetta, sistem GSS telah diterapkan di sisi airside (sisi udara) yang meliputi Ground Power Unit (GPU), Pre Conditioned Air (PCA) dan Blue Water, Potable and Sewage.
Menurut Senior Manager Of Airside Operation and Aircraft Rescue & Fire Fight, Indra Gunawan, GSS yang telah diterapkan di Terminal 3 itu rencananya bakal diaplikasikan di Terminal 5 Bandara Internasional Changi Singapura. “Mereka perlu melakukan benchmarking di sini. Di Cengkareng ini baru ada, satu-satunya di Asia Tenggara. Kunjungan mereka ingin mengadopsi GSS yang sudah ada di Terminal 3 ini,” ujar Indra di T3 Bandara Soetta, Jumat (30/11), seperti dilansir Kompas.
Lebih lanjut Indra memaparkan, sistem GSS secara sederhana adalah mekanisme penanganan pesawat saat berada di sisi udara atau apron, di mana semua pengaturannya ada di bawah tanah. Sementara itu, untuk melakukan perawatan, pada umumnya pengelola bandara lain masih memakai kendaraan yang berkeliling di airside. “Bandara pada umumnya masih menggunakan mobil. Kalau di Terminal 3, sudah kami bangun (sistem) di dalam tanah,” bebernya.
Sistem GSS dinilai mempunyai keunggulan tersendiri, yakni bisa mengurangi pergerakan kendaraan di sekitar tempat pesawat parkir ketika melakukan proses loading maupun unloading. Tak hanya mengurangi pergerakan kendaraan, sistem GSS ini juga disebut-sebut mampu meningkatkan efisiensi dan keamanan operasi di sisi udara bandara.
Adapun untuk sektor Ground Power Unit (GPU) PT Angkasa Pura (AP) II menempatkan unit pembangkit listrik berkapasitas 400 Hz yang ditanam langsung di sekitar landasan Terminal 3. Lalu Pre-Conditioned Air (PCA), sistem yang langsung ditanam di dalam tanah sekitar landasan berkaitan dengan proses pendinginan pesawat. Serta blue water, portable water, and sewage, yakni sistem penyimpanan air bersih dan limbah yang juga terhubung ke lubang di dalam tanah di sekitar landasan.