JAKARTA – Insiden jatuhnya pesawat terbang Lion Air JT-610 membuat pihak Kementerian Perhubungan meningkatkan pengawasan terhadap maskapai yang dikenal punya tarif murah tersebut. Paling baru, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, melakukan pengecekan terhadap 11 pesawat milik Lion Air di Terminal 1B, Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau Pesawat lion Air PK-LQM di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang – tempo.co
“Berkaitan dengan seluruh operator airlines, kami akan melakukan ramp check, seperti yang kami lakukan tadi dengan pesawat Boeing 737 Max sehingga diharapkan ada suatu kepastian kelayakan udara,” tutur Budi pada Minggu (4/11) kemarin. “Sejauh ini, saya sudah meminta kepada Direktorat Jenderal Udara Kementerian Perhubungan untuk melakukan evaluasi terkait kejadian ini.”
Budi menambahkan, selain akan melakukan ramp check terhadap keseluruhan maskapai, pihaknya juga akan melakukan spesial audit. Audit ini berkaitan dengan standar operasional prosedur (SOP) hingga kualifikasi awak pesawat. “Dalam waktu dekat ini, akan kami dapatkan laporan lengkapnya,” imbuh pria berkacamata tersebut.
“Hari ini, kami melakukan suatu koordinasi dengan semua unsur, operator bandara, operator navigasi, otoritas bandara, dan juga operator Lion Air,” sambung Budi. “Tentu saja, hal tersebut untuk memastikan bahwa Kementerian Perhubungan konsisten memastikan semua kelayakan bandara-bandara di Indonesia terjaga dengan baik.”
Sementara, disinggung mengenai insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT-610, Budi mengaku pihaknya masih belum menetapkan sanksi pidana terhadap pihak maskapai. Untuk indikasi pidana, Kementerian Perhubungan enggan mendahului dan lebih menanti hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terlebih dahulu.
“Saat ini, sanksi yang diberikan berupa sanksi yang sifatnya personal kepada Direktur Teknik Lion Air, Muhammad Asyif, dan perangkat teknik pesawat Lion Air PQ-LQP Boeing 737 Max 8,” jelas Budi. “Jika mereka terbukti bersalah, maka Kementerian Perhubungan akan meminta pertanggungjawaban dari orang-orang tersebut.”
Terpisah, Presiden Direktur Lion Air, Edward Sirait, mengatakan bahwa perusahaan siap bekerja sama dengan semua pihak agar kasus ini selesai dengan baik. Dia pun tak menampik jika pesawat ternyata sudah berulang kali mengalami kerusakan sebelum akhirnya benar-benar jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.