Jakarta – Maskapai berbiaya murah atau low cost carrier (LCC) Citilink Indonesia akan segera membuka rute penerbangan internasional ke China pada akhir Oktober 2018 mendatang. Pesawat Citilink Indonesia melayani penerbangan setiap hari ke 3 kota di China, yakni Xiamen, Kunming, dan Nanjing.
Citilink sendiri bekerjasama dengan Megacap sebagai General Sales Agent (GSA) yang menjadi representatif Citilink di China untuk menjual tiket pesawat penumpang maupun kargo. “Dengan masuknya Citilink ke kota-kota di China dalam penerbangan berjadwal setiap harinya, diharapkan dapat menunjukkan eksistensi Citilink Indonesia sebagai world class low cost carrier (LCC) di kancah internasional,” kata Direktur Utama Citilink Indonesia, Juliandra Nurtjahjo di Jakarta, Jumat (7/8), seperti dilansir Kompas.
Meski pada tahap permulaan Citilink baru membuka akses penerbangan ke 3 kota di China, tak menutup kemungkinan nantinya Citilink juga akan membuka rute ke kota-kota lain di China. “Jadi di China 3 kota ini dulu. Nanti akan bertumbuh sesuai perkembangannya jadi nanti sambil berjalan,” tutur Juliandra.
Juliandra juga menambahkan bahwa rute ke China cukup potensial lantaran jumlah wisatawan asal China yang berkunjung ke Indonesia cukup banyak. Tahun lalu saja jumlah wisatawan mancanegara (wisman) asal China yang ke Indonesia mencapai 1,9 juta orang dan ditargetkan meningkat 45% pada tahun 2018 ini. “Untuk itu, berbagai pihak termasuk maskapai Citilink berupaya untuk memberikan kontribusi dengan membuka rute langsung baru ke China,” ungkap Juliandra.
Pada tahap awal, rute penerbangan Citilink ke China ini akan diberangkatkan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Kemudian secara bertahap penerbangan tersebut juga akan dibuka dari Bali maupun Manado.
Sementara itu, tiga kota di China seperti Xiamen, Kunming, dan Nanjing sengaja dipilih lantaran Citilink ingin mengeksplor pasar baru selain primary city. Pasalnya sudah ada maskapai yang memang menjangkau primary city di China seperti Beijing. “Jumlah seat kami ada 180, perjalanan dua kali dilakukan berarti ada 360 seats. Itulah kontribusi kami,” paparnya.
Pada 1 bulan pertama, Citilink memiliki target load factor atau keterisian pesawat sebesar 85%. “Kami belum tentukan tarif. Tapi yang pasti masih di harga premium LCC. Kami pasti memasang tarif di bawah maskapai seperti Garuda Indonesia,” pungkas Juliandra.