JAKARTA – Kabar yang menyebutkan bahwa maskapai Garuda Indonesia bakal menutup rute penerbangan Jakarta-London PP memang benar adanya. Perusahaan belum lama ini mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan layanan penerbangan rute tersebut mulai tanggal 28 Oktober 2018 mendatang karena terus merugi.
“Penutupan salah satu rute terjauh Garuda Indonesia ini dikarenakan tingkat keterisian penumpang yang tidak sesuai harapan,” jelas Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala N. Mansury. “Untuk itu, kami bekerja sama dengan mitra maskapai kami untuk membantu penumpang yang terkena dampak perubahan ini guna memastikan dapat mengatur ulang jadwal perjalanan mereka dan mengakomodasi kembali melalui rute Amsterdam-Jakarta kami atau penerbangan alternatif lainnya.”
Rencana Garuda Indonesia untuk menutup rute tersebut memang sudah lama digaungkan. Alasan utamanya adalah pembatasan jumlah penumpang yang mengakibatkan kerugian. Garuda Indonesia hanya diperbolehkan mengisi 75 persen dari kapasitas pesawat Boeing 777-300 ER yang mereka gunakan untuk terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Bandara Heathrow dan sebaliknya.
Garuda Indonesia sendiri pertama kali mengoperasikan penerbangan ini pada tanggal 31 Oktober 2017, atau sekitar setahun yang lalu. Penerbangan ini dilayani Garuda Indonesia tiga kali per minggu setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Penerbangan nonstop itu menggunakan pesawat Boeing 777-300 ER berkapasitas 314 penumpang, dengan rincian 8 kursi First Class, 38 kursi Business Class, dan 268 kursi Economy Class.
Penerbangan dari Jakarta berangkat pada pukul 12.05 WIB dan tiba di London pada pukul 03.00 waktu setempat. Sementara, rute sebaliknya lepas landas dari Bandara Heathrow pada pukul 04.55 waktu setempat dan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 18.55 waktu setempat, atau kurang dari 15 jam penerbangan.
Sebagai gantinya, Garuda Indonesia akan menambah rute penerbangan rute Jakarta-Amsterdam via Singapura dari sebelumnya tiga kali seminggu menjadi enam kali sepekan. Selain itu, maskapai pelat merah tersebut juga membidik rute internasional lainnya, seperti Paris di Prancis, Manila di Filipina, dan Ho Chi Minh di Vietnam.