Jakarta – Selama beberapa tahun belakangan, PT Angkasa Pura (AP) II terus berupaya untuk membenahi sistem keamanan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten dan bandara-bandara lainnya. Salah satu aspek yang mengalami pembaruan untuk mendukung sistem pengamanan di Bandara Soetta adalah CCTV.
Kamera pengawas yang dipasang di Bandara Soetta pun kabarnya bukan sembarang CCTV, melainkan CCTV dengan teknologi canggih. CCTV di Bandara Soetta menggunakan sistem yang telah diupgrade dengan sensor khusus. Sistem itu disebut-sebut dapat mendeteksi benda bergerak dan aktivitas di bandara menggunakan sensornya.
“Dengan sensor, itu manusia atau kucing kita tahu, orang berkelahi atau gerak biasa kita tahu bedanya dan ada control room. Dibikin digital system semuanya. Dibikin sistem CCTV yang bisa mendeteksi sampai ke rahang muka orang. Jadi kalau orang operasi plastik tetap ketahuan itu siapa,” kata Komisaris Utama AP II Rhenald Kasali, Minggu (5/8), seperti dilansir Kompas.
Selain mengawasi aktivitas di bandara, para penumpang juga dapat mengawasi aktivitas pekerja yang menurunkan barang-barang dari bagasi pesawat. Hal tersebut dilakukan demi meminimalisir terjadinya pelanggaran oleh petugas seperti membongkar koper penumpang dan semacamnya.
PT AP II mulai membenahi sistem keamanan di sejumlah bandara yang berada di bawah pengelolaannya, khususnya di Bandara Soekarno-Hatta dimulai dari Terminal 3 Ultimate yang telah beroperasi sejak Agustus 2016 lalu. Kala itu yang menjadi Direktur Utama PT AP II adalah Budi Karya Sumadi yang kini menjabat sebagai Menteri Perhubungan.
Budi saat itu membangun sistem keamanan CCTV canggih tetapi pengoperasiannya masih membutuhkan penyempurnaan. Kemudian posisi Dirut PT AP II digantikan oleh Muhammad Awaluddin, mantan Direktur PT Telkom. Dengan latar belakangnya, Awaluddin membuat berbagai sistem terhubung menjadi sebuah data besar, sehingga AP II dapat memantau dari pusat terkait aktivitas di seluruh bandara AP II yang paling terpencil sekalipun.
Sistem pengamanan canggih tersebut bukan hanya diterapkan di Bandara Soetta, tetapi juga di bandara-bandara lainnya yang masih berada di bawah kelolaan AP II. “Tentu belum sesempurna di Soekarno-Hatta karena 80 persen penumpang dari Indonesia kan di Soetta,” tandas Rhenald.