Quantcast
Channel: Bandara Soekarno-Hatta
Viewing all articles
Browse latest Browse all 2375

Avsec Digitalisasi Sistem Keamanan di Bandara Soetta Lewat Web Airport Security

$
0
0

Tangerang – PT Angkasa Pura (AP) II mengaplikasikan sistem digital untuk memudahkan tugas dan fungsi personel Aviation Security di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Dengan adanya teknologi digital tersebut diyakini dapat menghemat biaya operasional Avsec sampai ratusan juta rupiah per tahun.

Bandara Internasional Soekarno-Hatta - jakarta.tribunnews.com

Bandara Internasional Soekarno-Hatta – jakarta.tribunnews.com

“Digitalisasi sistem keamanan ini bisa mengurangi secara signifikan penggunaan kertas sehingga dapat menghemat Rp 109 juta per tahun,” ujar Senior Manager of Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta, Febri Toga Simatupang, Jumat (20/7), seperti dilansir Kompas.

Digitalisasi sistem keamanan tersebut diwujudkan lewat operasional petugas Avsec yang dilakukan lewat sistem berbasis web. Kabarnya website tersebut akan diluncurkan dan mulai diterapkan tanggal 1 Agustus 2018 mendatang. Febri mengungkapkan bahwa selama ini personel Avsec lebih banyak menuliskan laporan tentang barang tercecer atau lost and found secara manual di atas kertas. Oleh sebab itu, pada tahap awal sistem digital ini diaplikasikan untuk mendata barang yang tercecer. Ke depannya sistem ini akan dikembangkan untuk memenuhi operasional Avsec lainnya.

“Kekhawatiran mereka jika data laporan tentang barang yang tercecer yang berbentuk buku tersebut hilang atau rusak. Betapa repotnya kan, dengan sistem digital ini semua akan terbackup. Dengan digitalisasi ini, manajemen akan mengetahui laporan yang lebih akurat. Karena waktu pelaporan yang real time dan terhubung dengan unit lain yang terkait,” papar Febri.

Pada website Airport Security ini juga dilengkapi fitur “What Can I Bring?” yang berfungsi untuk mengetahui benda apa saja yang masuk dalam kategori pembatasan dan yang dilarang sesuai ketentuan. “Fitur ini ready memenuhi harapan para pengguna jasa agar para petugas dengan cepat memberikan informasi mengenai ketentuan barang yang masuk dalam kategori pembatasan atau yang dilarang,” katanya.

Website tersebut sendiri kabarnya adalah hasil karya dari Tim Standarisasi (tim delapan) dari Unit Aviation Security. “Semua ini dapat kita banggakan karena dalam setiap proses pengerjaan website tidak mengeluarkan biaya sedikitpun atau nol rupiah,” ujar Febri.

Febri sekaligus mengharapkan agar dengan adanya sistem digital ini bisa meningkatkan layanan dan pengolahan data dari kerja Avsec di lapangan. Data-data yang berhasil dikumpulkan itu kelak juga akan digunakan untuk menyempurnakan kualitas keamanan dan keselamatan penerbangan.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 2375

Trending Articles