Tangerang – Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta kini tengah mewaspadai kemungkinan masuknya Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (Mers-CoV) melalui bandara, terutama Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Apalagi saat ini telah memasuki musim ibadah umrah. Dikhawatirkan virus mematikan itu dapat kembali merebak dan diidap oleh jemaah umrah dari Indonesia.
“Sekarang ini kan lagi musimnya, yang kami waspadai adalah virus tersebut. Maka dari itu, setiap penumpang pesawat khususnya jemaah umrah mendarat di Bandara Soetta, langsung kami lakukan pemeriksaan untuk mendeteksi ada atau tidaknya virus tersebut,” ujar Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soekarno-Hatta Anas Ma’ruf, Rabu (4/4), seperti dilansir Viva.
Bandara Soetta sendiri dianggap sebagai salah satu objek vital dan pintu gerbang masuk Indonesia. “Oleh karena itu kami terus melakukan pencegahan dalam menanggulangi persoalan ini. Banyak penyakit yang mudah tertular begitu saja dan membahayakan pengguna jasa bandara,” sambung Anas.
Lebih lanjut Anas menjelaskan jika pihaknya melakukan sejumlah upaya. Menurut Anas ada sejumlah faktor yang menyebabkan suatu wabah penyakit bisa menyebar melalui bandara. “Salah satunya itu yakni di sejumlah maskapai. Banyak penumpang dari maskapai tersebut, sehingga harus diuji kelayakannya,” tuturnya.
Oleh sebab itu pihak KKP melakukan tahapan pemeriksaan terhadap ratusan maskapai di Bandara Soetta. “Kami mulai periksa seluruh pesawat termasuk yang ada di dalamnya. Mulai dari kursi, air minum, hingga makanan,” katanya.
Apalagi virus Mers adalah jenis penyakit dari luar negeri yang begitu ganas dan mudah menular. Oleh sebab itu Anas mengingatkan agar masyarakat waspada terhadap penyakit ini. “Ada virus Mers yang sangat membahayakan dan perlu kewaspadaan. Apalagi saat ini musim ibadah umroh, virus itu cepat tertular,” katanya.
Apabila ada jemaah yang terdeteksi membawa virus Mers, maka pihak KKP akan melakukan pemeriksaan di karantina kesehatan Bandara Soetta. Sebagai informasi, Mers adalah virus yang berasal dari kawasan Timur Tengah. Gejalanya antara lain berupa demam, sesak napas, hingga batuk. Karena mengganggu sistem pernapasan, penyakit ini juga bisa menimbulkan kematian. “Ada lagi jenis penyakit yang membahayakan yakni Demam Kuning. Itu sangat menular dan berasal dari Benua Afrika. Sejauh ini selama musim umrah di 2018 ini, belum ditemukan virus itu di jemaah kita,” pungkas Anas.