Bandarasoekarnohatta.com – Dalam 5 tahun terakhir, Angkasa Pura II telah konsisten menunjukkan kinerja positif. Hal ini terlihat dari angka pendapatan yang bertumbuh secara signifikan dari layanan penumpang dan pendaratan pesawat. Di samping itu, BUMN ini kini telah mendapat pasokan pendapatan yang ideal antara aeronautika dan non-aeronautica.
Sejumlah bandar udara yang dikelola oleh AP II mengalami peningkatan CAGR sebesar 4%, terhitung selama 2011-2015. Sedangkan jumlah pergerakan pesawat di bandara-bandara yang dikelola AP II juga menunjukkan pertumbuhan CAGR lebih dari 3%. Sementara untuk pergerakan kargo, pertumbuhannya stabil dengan peningkatan CAGR lebih dari 1%. Pergerakan penumpang pun mencatat peningkatan CAGR sebesar 4% dengan komposisi rasio 80:20 (domestik dan internasional).
“Tingkat kepuasan pelanggan atau Customer Satisfaction Index dicapai Angkasa Pura II pada 2015 mencapai 3,78 dibandingkan 2011 yang hanya sebesar 3,5,” kata Direktur AP II Budi Karya Sumadi.
Pendapatan usaha Angkasa Pura II menunjukkan tren positif selama tahun 2011 – 2015, pendapatan Angkasa Pura II telah mengalami rebound ke level tertinggi di tahun 2015. Meski sebelumnya terjadi sedikit penurunan pada tahun 2013 dan 2014 akibat pemisahan segmen usaha air navigation.
Menurut Airport Council International (ACI), Bandara Soekarno Hatta yang menjadi salah satu bandara kelolaan AP II telah menempati urutan ke-8 sebagai bandara tersibuk di Asia Pasifik setelah Beijing, Dubai, Haneda, Hong Kong, Shanghai, Changi, dan Guangzhou.
Ke depannya, Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan satu lagi, Bandara Internasional Kualanamu, akan diarahkan menjadi main international country hub dan sub country hub untuk rute penerbangan lintas Asia, Eropa, Australia, dan Selandia Baru. Selain itu, kedua bandara ini akan diposisikan sebagai secondary hub yang fokus pada penerbangan ke Asia Tenggara, Timur Tengah, dan India.