JAKARTA – PT Garuda Indonesia Tbk direncanakan bakal membuka rute penerbangan langsung dari Jakarta menuju London pada awal bulan November 2017 mendatang. Untuk menambah tingkat okupansi penumpang, maskapai pelat merah tersebut juga akan memanfaatkan penumpang dari Melbourne yang ingin ke London dengan transit di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Garuda Indonesia – www.planespotters.net
Menurut kajian perusahaan, rute penerbangan Jakarta-London dengan transit di Singapura yang beroperasi selama ini ternyata tidak memberikan keuntungan bagi perseroan. Karena itu, mereka pun melakukan modifikasi rute penerbangan tersebut dengan tidak mampir lagi di Negeri Singa. Di samping itu, mereka juga akan mengkoneksikan rute ke ibukota Inggris ini dengan Melbourne.
“Okupansi penerbangan langsung Jakarta-Singapura-London-Jakarta tidak begitu ramai, sehingga perseroan memanfaatkan penumpang dari Melbourne yang ingin ke London dengan transit di Bandara Soekarno-Hatta,” papar Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala Mansury. “Pasalnya, kalau cuma mengejar penumpang dari Jakarta ke London saja masih kurang.”
Pahala menambahkan bahwa restrukturisasi rute ini dilakukan untuk mengurangi beban operasional perseroan. Dengan demikian, diharapkan jumlah penumpang pesawat dari Jakarta ke London bisa bertambah dan menekan biaya operasi. “Pertimbangan lainnya, bila rute ini dihapus, perusahaan tetap harus membayar biaya pesawat yang seharusnya digunakan,” lanjut Pahala.
Berdasarkan catatan BPK, sejak dibuka pada bulan Maret 2016 lalu hingga Juni 2016, rute Jakarta-Singapura-London-Jakarta milik Garuda Indonesia memang menimbulkan kerugian bagi perusahaan sebesar 16,43 juta dolar AS. Namun, dengan restrukturisasi rute ini, maskapai berharap bisa mengurangi biaya karena perjalanan ke Singapura membutuhkan biaya lebih besar.
Garuda Indonesia sendiri berpotensi memperoleh pendapatan sebesar 4,13 miliar dolar AS di akhir tahun 2017 ini. Sementara, untuk tahun 2018 mendatang, maskapai tersebut menargetkan mampu mengantongi pendapatan lebih tinggi sekitar 9 persen sampai 10 persen dari realisasi kinerja tahun ini. Sebelumnya, sepanjang kuartal ketiga tahun 2017, Garuda Indonesia meraup laba bersih 38,2 juta dolar AS.